Mohon tunggu...
Fuziansyah Bachtar
Fuziansyah Bachtar Mohon Tunggu... Lainnya - Pemburu hikmah kehidupan

Pemburu hikmah kehidupan, dengan merenungi ayat-ayat di alam semesta dan di kitab suci, dan mengkaji perjalanan sejarah manusia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Gaya Komunikasi The Best Leader in History

2 Maret 2022   12:25 Diperbarui: 2 Maret 2022   12:28 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.zonareferensi.com

 

Dari sisi pembicara, maka beliau adalah orang yang punya reputasi, jujur, tidak pernah berbohong, amanah bisa dipercaya, dan akhlak atau 'attitude' baiknya selama ini menyenangkan. Maka tidak heran pendengar sangat antusias mendengar apa yang akan disampaikan beliau.

 Sebagai pembicara juga harus mampu menangkap respon atau 'feedback' dari pendengar, apakah mereka bisa menangkap dan memahami pesan yang disampaikan. Kalau dirasa belum tersampaikan, maka bisa mengulanginya atau mengambil langkah perbaikan yang diperlukan seperti kisah tadi.

 

Terakhir, bahasa keteladanan juga diperlukan. Ada kejadian di mana kaumnya kecewa dan tidak mau menuruti perintah beliau untuk menyembelih qurban. Kaget menghadapi aksi mogok tersebut, beliau segera berdiskusi dengan istrinya, dan mendapatkan ide untuk langsung saja melaksanakan ibadah penyembelihan qurban sendirian. Tak lama kaumnya pun tersadar dan mengikuti tindakannya. Just do it and others will follow it. Mirip yang dikatakan oleh John C. Maxwell, "People may hear your words, but they feel your attitude".

 

"Communication is about redrawing the image in our minds into the minds of others" (www.lifeequip.com) 

"The most important thing in communication is hearing what isn't said" (Peter Drucker)

FB20211124

https://teladankami.blogspot.com/2022/02/gaya-komunikasi-best-leader-in-history.html

Ref: Speak like a leader | Simon Lancaster | TEDxVerona,  https://www.youtube.com/watch?v=bGBamfWasNQ

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun