Tentang Senyum
Tak terhitung sudah, berapa kali kau lukiskan senyum di bibirku.
Canda tawamu yang menyehatkan itu!
Sungguh begitu leluasa kunikmati setiap waktu..
Tak terhitung sudah, aku tersenyum indah sebab dan karenamu.
Kala teringat masa dimana kita tiada berjumpa dalam temu.
Namun, dalam doa kita layaknya tamu! Bertamu, bertemu hingga doa dilumat waktu.
Tak terhitung sudah, seberapa banyak indah namamu kulangitkan dalam doa-doa tulusku. Hingga bersama takdir, keduanya saling beradu!
Untukmu yang selalu menarik hati! Juga untukmu yang selalu menciptakan rindu bagi raga ini! Idzinkan hatiku bertaut dengan dirimu, Kasih!
**Ini adalah puisiku saat itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H