Mohon tunggu...
inal lubis
inal lubis Mohon Tunggu... -

Pegiat lingkungan hidup berbasis kearifan tradisional.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bukan Millenium Development Ghost

16 Maret 2013   07:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:41 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Millenium Development Ghost (MDGs), melegitimasi praktik penghisapan terhadap rakyat, perampasan Hutan Adat menjadi Hutan Negara, perampasan tanah dengan modus kepentingan umum, pengusiran masyarakat sekitar atau dalam hutan keluar dari hutannya.

Millenium Development Ghost menyebabkan ribuan konflik pertanahan, konflik di perkebunan kelapa sawit, konflik dengan puluhan ribu nelayan. Ujung-ujungnya ratusan petani ditahan tanpa proses hukum,puluhan petanidianiaya, tertembak bahkan tewas akibat konflik dengan ‘ghost’.

‘Ghost’, memberikan keleluasaan dan kemudahan bagi investasi asing untuk merampas tanah rakyat, kemudian dialihfungsikan menjadi lahan-lahan pertambangan, dan perkebunan.

Modal besar Master Plan Percepetan Perusakan Hutan Indonesia (MP3hi..),yang menyokong perkebunan besar kelapa sawit. Mega proyek atas nama food estate ratusan ribu hektar hutan lindung di perbatasan Papua diubah menjadi hutan produksi.

Kita butuh arah baru dalam pembangunan, sebab arah pembangunan yang disetir oleh ‘ghost’ hanya untuk memaksimalkan program privatisasi, liberalisasi, dan deregulasi sistem perekonomian negeri kita.

Kalau arah pembanunan millenium bertujuan mulia, bukan sebatas prasarat proposal pencairan hutang kembali, maka mungkin tidak ada lagi berita kemiskinan dan kelaparan di negeri ini, biaya pendidikan perguruan tinggi tak terjangkau pelajar, pelecehan perempuan marak. Harusnya tak ada lagi kematian anak hanya karena ditolak oleh beberapa rumah sakit di negeri ini.

Kalau memang bertujuan mulia dan lain-lain maka dak ada lagi kerusakan lingkungan hidup akibat kerakusan tambang dan perkebunan dan penguasa yang gila kekuasaan.

(Inal Lubis)

1363416793724220248
1363416793724220248

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun