Mohon tunggu...
Aftina Husna
Aftina Husna Mohon Tunggu... -

Lulusan fakultas psikologi... Hobi membaca, menulis, melukis, main gitar, dan jalan-jalan... Kegemaran: buku bagus, kue, permen, teman baru, dan kerja keras. I love life, life loves me!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tempat untuk Lari

16 Februari 2012   14:04 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:34 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tempat ini...

Tempat kau berpikir dapat pergi,

tempat kau tak ingin ditemukan oleh segala yang membuntuti, mengintai,

tempat kau berharap ada dinding yang tinggi dan pintu yang rapat terkunci

atau masa yang jauh sekali.

Tempat kau rasa dapat sendiri,

hanya bersama apapun yang dapat melindungi, merintangi,

hanya bersama siapapun yang iba dan berbisik paling dini

bahwa tak ada lagi penyebab kau berada di sini.

Tempat kau berharap tidak datang suatu saat nanti

di mana kau lebih ingin terbawa angin ke tempat lain yang tak kauketahui,

lebih ingin tenggelam dalam gelap, dingin, dan sesaknya bumi

atau berakhir tanpa eksistensi karena api.

Tempat kau tak ingin mengingati bahwa tempat untuk lari yang sejati

tidak pernah berupa alam mimpi atau sunyi kamar pribadi

tidak pernah berupa ramai dengan pemerhati yang tak peduli atau relasi

tidak pernah berupa adiksi atau mati.

Tempat kau tak ingin kelak di dalamnya sekuat-kuatnya menangisi:

kemenanganmu dapat diakhiri dengan cara seperti ini.

Ketika kau tak mampu bercerai dengan dirimu yang berpikir, merasa, dan mengingini,

ke mana lagi tempat untuk lari?

Ketika kau mulai dengan sekuat tenaga mencegah dirimu dari memandangi

mereka yang berhenti bersembunyi, memutuskan keluar untuk menghadapi,

tempat ini mulai dipenuhi dengan begitu banyak anak kunci,

tempat ini mulai menjadi tempat untuk kembali.

Tempat ini bukan tempat untuk lari.

15.02.12

Ketika manusia tak dilepaskan, sungguh ia diharapkan kembali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun