Mohon tunggu...
Afthon Faarizul Umam
Afthon Faarizul Umam Mohon Tunggu... Lainnya - Pengelola Promosi dan Pemasaran

Penulis Jalanan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Seks Usia Dini Abad 21

16 November 2013   15:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:05 610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1384588570136231461

Kasus pelecehan seksual, pencabulan hingga hamil diluar nikah sudah sering sekali kita dengar dan kita baca, tak hanya dilayar televisi namun juga pada surat kabar, yang mana semua mengungkap berita-berita dan info-info seputar kasus seksualitas. Saat ini Kasus Pelecehan seksual, pencabulan, dan hamil diluar nikah tidak hanya dilakukan oleh orang-orang dewasa saja namun kenyataanya sekarang ini remaja hingga anak-anak dibawah umur sudah mulai merambah keduania sekualitas. Hal ini membuat orang tua merasa kawatir akan keadaan anaknya dan tentu akan menjadi tamparan keras pada orang tua yang merasa tidak mampu memberikan pendidikan yang baik kepada anak-anaknya terutama tentang pendidikan seks, jika anak-anak mereka menjadi bagian dari pelaku kasus seksual itu. Sex education atau biasa kita sebut dengan pendidikan seks, kini bukan lagi hal tabu untuk dibicarakan, Perdepatan tentang perlu tidaknya sex education pada anak usia dini itu bermula dari keperhatinan pergaulan remaja saat ini. Seks bebas yang sekarang ini menggejala, salah satunya disebabakan karena pengetahuan seksualitas sangat rendah. Pengetahuan seks yang rendah itulah yang menyebabkan anak usia dini mulai mencari sendiri pengetahuan tentang sexualitas dari gambar-gambar porno atau vidio-vidio porno yang akhirnaya akan menjerumuskanya dalam seks bebas. Jika kengintahuan mereka semakin besar apa yang akan terjadi sudah bisa ditebak bukan. Masa sekarang di abad 21 ini berbeda dengan masa lalu sebelum abad 21, informasi tentang seks begitu gampangnya di akses oleh siapapun, apalagi sikap remaja saat ini sangat kritis yang selalu ingin tahu dan ingin mencoba. Akses informasi itu sekarang tak hanya bisa dinimati bagi orang-orang dewasa saja namun juga anak-anak usia dini, munkin sebagian orang tua yang belum tahu, mengira anak-anak mereka menggunakan akses informasi hanya bermain game online, jejaring sosial dll, tapi siapa yang tahu jika mereka juga membuka situs-situs porno. Jika mereka tidak diberikan pengetahun tentang masalah seks bayangkan apa yang akan terjadi, kemunkinan mereka akan mencari tahu dan mencobanya. Persepsi masyrakat tentang pengertian pendidikan seks usia dini sangat beragam, bahkan pengertian pendidikan seks usia dini sering di artikan salah, ini disebabkan karna kata "seks" yang bisa membuat pemahaman orang bermacam-macam mulai dari mengartikan mesum hingga ke-hal yang lebih intim lagi, padahal yang dinamakan pendidikan seks usia dini adalah upaya sejak dini tentang pengajaran, penyadaran, tentang masalah-masalah yang berkenaan dengan seks, naluri dan perkawinan. Pro dan kontra tentang diadakanya sex education disekolah-sekolah itu karna terdapat beberapa pendapat yang mendasari keduanya, berpendapat pro karna pendidikan seks itu dapat menjadi benteng bagi anak-anak usia dini untuk tidak melakukan seks bebas dengan pengetahun-pengetahuan seks yang didapatnya di sekolah, berbeda dengaan yang kontra, mereka berpendapatr bahwa sex education jika diadakan di sekolah di khawatirkan akan hanya menjadi bahan tertawaan dikelas dan dikhawatirkan anak akan bereksperimen diluar kelas. Pendidkan usia dini di Indonesia berbeda dengan pendidikan usia dini di Negara-negara barat, di Indonesia pendidikan sex dimata masyarakat kita selalu diartiakan dalam arti sempit, hanya seputar kejadian sexual yang mengarah kepada persetubuhan atau reproduksi saja. Caba saja tenya kepada orang tua atau siapapun itu tentang hal-hal yang berbau seks cenderung akan menghindar atau menjadi bahan bercandaan, sehingga ketika kita akan membahas secara serius dan membahas secara science agak sulit, bahakan ketika ada buku tentang sex ada beberapa oknum yang menolaknya, itulah kesulitan pendidikan sex di Indonesia, berbeda dengan dinegara barat, di Amerika Serikat mempunyai tujuan kongkrit dan mendasarkan pada fakta. Pendidikan seks disana adalah karena banyaknya kasus kehamilan dan melahirkan di usia muda, karena hamil dan melahirkan di usia muda sangat memiliki resiko yang tinggi, maka perlu dicegah, salah satu cara mencegahnya adalah dengan memberikan pendidikan dan pengetahuan. Maka dipilihlah pendidikan sex untuk meningkatkan pengetahuan tentang masalah seks dalam rangka mencegah efek-efek dari hubungan seks tersebut. Jadi, untuk menghindarkan masalah-masalah negative akibat kurangnya pengetahuan atau kesalahan informasi yang diperoleh para generasi muda tentang sex education. Maka orang tua dan pendidik memiliki peran sentral dan di harapkan dapat memberikan sex education kepada anak-anak mereka secara selektif.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun