Bagaimana menyusun RPP yang baik sesuai dengan karakter peserta didik?
- Mengenali karakter peserta didik. Sebelum menyusun RPP, maka yang perlu dilakukan pertama kali adalah mengenali karakter peserta didik dengan tepat. Hal ini bisa dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada peserta didik, melakukan observasi kelas, hingga melakukan asesmen diagnostik. Dengan demikian, guru akan dapat memahami dan membuat pemetaan karakter peserta didik berdasarkan kemampuan awal, minat, bakat, hingga kebutuhan peserta didik sehingga RPP yang disusun dapat disesuaikan dengan karakter peserta didik dan kebutuhan mereka.
- Menentukan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran yang dibuat harus spesifik dan sesuai dengan kemampuan peserta didik. Tujuan pembelajaran yang dibuat tidak boleh terlalu jauh dari kemampuan awal peserta didik atau sulit dijangkau yang berdampak pada tidak tercapainya tujuan pembelajaran secara keseluruhan. Tujuan pembelajaran juga disesuaikan dengan KI dan KD atau Capaian Pembelajaran pada kurikulum merdeka. Sehingga, tujuan pembelajaran harus dibuat secara realistis dan dapat dicapai oleh peserta didik.
- Menentukan metode pembelajaran yang sesuai. Metode pembelajaran yang dipilih seyogyanya disesuaikan dengan minat dan kemampuan peserta didik. Misalkan, mayoritas peserta didik menyukai gaya belajar audio-visual maka metode pembelajaran juga disesuaikan dengan gaya belajar tersebut dengan menyajikan materi pembelajaran dalam bentuk video atau kemampuan peserta didik sudah berada pada level C4 atau kemampuan analisis dan memang peserta didik menyukai kegiatan pemecahan masalah, maka model pembelajaran problem-based learning bisa dipilih.
- Menyesuaikan kegiatan pembelajaran dengan karakter peserta didik. Lakukanlah setting pembelajaran yang sesuai dengan karakter peserta didik, misalkan peserta didik lebih menyukai belajar secara mandiri, maka fasilitasi peserta didik untuk dapat mengerjakan tugas-tugas secara mandiri. Meskipun sebenarnya kemampuan kerja sama juga dibutuhkan, namun tidak ada salahnya untuk membuat kegiatan pembelajaran yang bervariasi, terkadang mengerjakan tugas mandiri dan terkadang mengerjakan tugas secara berkelompok. Sehingga, semua peserta didik akan merasa diterima dan diperhatikan oleh guru di dalam kelas.
- Menyesuaikan penilaian pembelajaran dengan karakter peserta didik. Penilaian atau asesmen yang dilakukan juga selayaknya disesuaikan dengan karakter peserta didik. Apabila peserta didik menyukai belajar secara langsung, maka asesmen dapat dilakukan berupa presentasi atau diskusi kelompok. Apabila peserta didik menyukai kegiatan menulis, maka peserta didik dapat diminta membuat essay.
Bagaimana evaluasi keterlaksanaan pembelajaran berdasarkan RPP yang telah dibuat?
- Menentukan indikator keberhasilan. Mudahnya, indikator keberhasilan pembelajaran ditentukan berdasarkan tujuan pembelajaran yang dapat dicapai oleh peserta didik. Apabila peserta didik, misalkan 75% menguasai tujuan pembelajaran maka boleh dikatakan bahwa pembelajaran telah berhasil dilaksanakan sesuai dengan RPP yang dibuat.
- Menggunakan metode penilaian yang sesuai. Untuk mengevaluasi pembelajaran yang telah dilaksanakan, berhasil atau tidak. Maka, perlu dilakukan penilaian berdasarkan tujuan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Selanjutnya menilai kemampuan peserta didik berdasarkan tujuan tersebut. Penilaian yang dibuat harus disesuaikan dengan pembelajaran yang telah dilakukan. Misalnya, apabila kegiatan pembelajaran menggunakan model Project-Based Learning maka penilaian yang dilakukan adalah penilaian produk atau laporan project.
- Observasi kelas. Observasi dapat dilakukan oleh guru selama pembelajaran berlangsung untuk melihat apakah sudah dilaksanakan sesuai dengan RPP yang dibuat. Bagaimana peserta didik dalam merespon kegiatan pembelajaran perlu dicatat, begitu juga dengan interaksi antara peserta didik dan guru, dan bagaimana kelas berlangsung secara keseluruhan.
Bagaimana refleksi keterlaksanaan pembelajaran berdasarkan RPP yang telah dibuat?
Kegiatan refleksi dilakukan dengan tujuan untuk mengevaluasi kembali kelas yang telah dilaksanakan dan melakukan perbaikan kelas di masa mendatang. Kegiatan refleksi dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada peserta didik mengenai apa yang telah dipelajari, mengidentifikasi keberhasilan dan masalah yang muncul selama pembelajaran dikelas, dan kemudian mencari solusi untuk masalah yang muncul.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H