Mohon tunggu...
KKN Kolaborasi 108 Tegalwangi
KKN Kolaborasi 108 Tegalwangi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kelompok KKN Kolaborasi 108 Tegalwangi (UNEJ, UDS, ITSM)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Microstun: Penuhi Nutrisi dan Cegah Stunting dengan Microgreens ala KKN Kolaboratif 108 Tegalwangi

5 Agustus 2023   13:34 Diperbarui: 5 Agustus 2023   13:38 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Stunting menjadi permasalahan nasional yang masih terus coba diatasi di Indonesia. Stunting atau gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi kronis, khususnya terjadi pada 1000 hari pertama kehidupan (dimulai pada waktu kehamilan hingga usia 24 bulan). Salah satu penyebab utama stunting adalah tidak terpenuhinya kebutuhan gizi pada masa kehamilan dan kurangnya akses makanan bergizi pada bayi.

Kurangnya akses terhadap makanan bergizi umunnya terjadi pada masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah. Selain itu, anak yang dibiarkan tidak mau makan sayur. Mempertimbangkan kondisi tersebut, mahasiswa KKN Kolaboratif 108 Tegalwangi menawarkan terobosan yang dapat diterapkan oleh masyarakat di Desa Tegalwangi, Umbulsari.

Terobosan tersebut adalah MICROSTUN (Microgreen Stunting) merupakan salah satu dari rangkaian program kerja TAGATRA (Tegalwangi Sehat Sejahtera) yang diusung oleh para mahasiswa.


Program MICROSTUN adalah program edukasi untuk mendorong ibu-ibu menanam microgreen untuk memenuhi kebutuhan gizi anak. Microgreen adalah sayuran yang dipanen pada usia 7-14 hari. Microgreen memiliki kandungan vitamin dan mineral yang lebih baik daripada sayuran pada umumnya.

Penyuluhan MICROSTUN dilaksanakan pada Minggu (29/07/2023) kepada ibu-ibu anggota posyandu di Desa Tegalwangi. Penyuluhan ini meliputi pengenalan tentang stunting, cara penanaman microgreen, penyimpanan, dan olahan microgreen yang dapat dibuat oleh peserta. Penanaman microgreen sangat mudah. Bahan-bahan untuk menanam microgreen antara lain:

  • Media tanam (rokul atau kapas)
  • Wadah
  • Benih tanaman (seperti sawi, bayam, dan kangkung)
  • air

Microgreen memiliki ketahanan yang cukup lama, sayuran ini mampu bertahan hingga waktu 14 hari dalam kulkas. Sayuran microgreen juga dapat dijadikan campuran untuk makanan batita, mulai dari makanan lumat (untuk bayi 6-8 bulan), makanan lunak (untuk bayi 9-11 bulan), dan makanan keluarga.

Antusiasme peserta penyuluhan sangat terasa saat dilakukan praktek penanaman microgreen. Respon positif juga diberikan oleh para tenaga kesehatan desa yang berharap program ini dapat disosialisasikan lagi di semua posyandu yang ada di Desa Tegalwangi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun