Mohon tunggu...
AFT AhmadYani
AFT AhmadYani Mohon Tunggu... Lainnya - PT. Pertamina Patra Niaga AFT Ahmad Yani

Program Keanekaragaman Hayati PT. Pertamina Patra Niaga Aviation Fuel Terminal Ahmad Yani

Selanjutnya

Tutup

Nature

GREEN FISH: Gerakan Pupuk Organik Cair dari Limbah Jeroan Bandeng untuk Pelestarian Anggrek

19 Agustus 2024   11:01 Diperbarui: 19 Agustus 2024   11:02 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu spesies anggrek di area depot AFT Ahmad Yani (Sumber: Dokumentasi PT Pertamina Patra Niaga AFT Ahmad Yani

Program inovasi "GREEN-FISH: Gerakan Pupuk Organik dari Limbah Jeroan Bandeng untuk Pelestarian Anggrek" adalah upaya PT Pertamina Patra Niaga AFT Ahmad Yani dalam aspek perlindungan keanekaragaman hayati. Program ini berawal dari kegiatan pemberdayaan masyarakat di Kelurahan Mangunharjo yang fokus pada budidaya ikan bandeng. Kegiatan ini menghasilkan limbah jeroan ikan bandeng yang, jika tidak dikelola dengan baik, dapat menimbulkan masalah lingkungan. Menyadari potensi limbah ini, perusahaan mengembangkan inovasi untuk mengolahnya menjadi Pupuk Organik Cair (POC), memberikan manfaat signifikan bagi lingkungan.

Salah satu flora dengan nilai konservasi tinggi yang ada di area konservasi PT Pertamina Patra Niaga AFT Ahmad Yani adalah anggrek. Flora ini tidak hanya menawarkan daya tarik estetika yang khas, tetapi juga berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Penggunaan POC dari limbah jeroan ikan bandeng diaplikasikan pada tanaman di sekitar perusahaan, terutama pada tanaman anggrek yang beberapa spesiesnya berstatus dilindungi dan memerlukan perawatan khusus agar dapat berkembang secara optimal. POC Green Fish memberikan nutrisi tambahan yang diperlukan oleh tanaman anggrek, sehingga membantu menjaga keindahan dan kesehatan tanaman, serta mendukung upaya konservasi. Berdasarkan penelitian, limbah jeroan ikan bandeng mengandung berbagai mineral esensial seperti Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Seng (Zn), Mangan (Mn), Magnesium (Mg), Tembaga (Cu), dan Natrium (Na) yang sangat penting dalam membantu dan mendorong pertumbuhan tanaman. Selain itu, limbah jeroan bandeng yang telah melalui proses fermentasi memiliki kandungan protein, asam amino, kalsium, dan fosfor yang meningkat. Dengan demikian, limbah jeroan bandeng sangat potensial sebagai bahan baku pupuk organic cair, yang menjadikannya sebagai alternatif yang efektif dan berkelanjutan untuk pengelolaan limbah.

Melalui program "Green-Fish", PT Pertamina Patra Niaga AFT Ahmad Yani tidak hanya meningkatkan keindahan alam sekitar perusahaan tetapi juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pengelolaan limbah yang berkelanjutan. Inisiatif ini merupakan contoh implementasi tanggung jawab sosial perusahaan yang berdampak positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. Program ini mengedukasi masyarakat tentang manfaat POC, meningkatkan kesadaran akan pentingnya perlindungan keanekaragaman hayati, serta mempromosikan praktik-praktik ramah lingkungan yang berkelanjutan, sehingga memberikan dampak positif yang luas baik dari segi ekonomi maupun ekologi. Konservasi anggrek menjadi kunci dalam menjaga keanekaragaman hayati dan stabilitas ekosistem, yang pada akhirnya memberikan manfaat ekologis dan ekonomis yang signifikan bagi masyarakat dan lingkungan.

Berikut skema yang dilakukan oleh PT Pertamina Patra Niaga AFT Ahmad Yani dalam melakukan inovasi POC Green Fish:

Skema Inovasi Green Fish (Sumber: Dokumentasi PT Pertamina Patra Niaga AFT Ahmad Yani)
Skema Inovasi Green Fish (Sumber: Dokumentasi PT Pertamina Patra Niaga AFT Ahmad Yani)

Langkah-langkah pembuatan POC "Green Fish" dari limbah jeroan ikan bandeng adalah sebagai berikut:

  • Persiapan alat dan bahan

Alat: ember, pisau, baskom, pengaduk

Bahan: limbah jeroan bandeng, EM4 (bioaktivator), gula merah, gula pasir, air bersih

  • Pencampuran bahan

Potongan limbah jeroan bandeng dimasukkan ke dalam ember, kemudian ditambahkan air bersih sampai menutupi seluruh llimbah jeroan ikan.

  • Penambahan gula merah

Gula merah dimasukkan ke dalam campuran. Gula merah berfungsi sebagai makanan bagi mikroorganisme dalam EM4 sehingga mempercepat proses fermentasi.

  • Penambahan gula pasir

Gula pasir ditambahkan ke dalam campuran. Gula pasir berfungsi sebagai sumber energi tambahan bagi mikroorganisme.

  • Penambahan bioaktivator EM4

Bioaktivator EM4 diencerkan terlebih dahulu dengan air bersih, kemudian ditambahkan ke dalam campuran.

  • Pengadukan dan penutupan wadah

Campuran bahan-bahan tersebut diaduk sampai merata, kemudian ember atau wadah yang digunakan ditutup dengan rapat untuk menghindari masuknya udara yang dapat mengganggu proses fermentasi.

  • Proses fermentasi

Campuran dibiarkan terfermentasi selama kurang lebih 2-4 minggu, pastikan untuk mengaduk campuran setiap beberapa hari agar proses fermentasi berjalan merata.

  • Pemanenan POC

Setelah proses fermentasi selesai, saring campuran tersebut untuk memisahka bagian padat dari cairan. Pupuk organik cair yang telah jadi dilakukan pengujian kadar nitrogen total, fosfor, dan kalium.

Adanya program ini, masyarakat Kelurahan Mangunharjo dapat memanfaatkan limbah jeroan bandeng yang sebelumnya hanya dibuang begitu saja kemudian dibuat menjadi pupuk organik cair (POC) yang dapat diperjualbelikan. Masyarakat Kelurahan Mangunharjo dapat menggunakan pupuk dengan harga yang lebih murah dan ramah lingkungan untuk tanaman mereka, seperti tanaman hias, tanaman pangan, dan sayur.

Sosialisasi antara AFT Ahmad Yani dengan Masyarakat terkait Inovasi Green Fish (Sumber: Dokumentasi PT Pertamina Patra Niaga AFT Ahmad Yani) 
Sosialisasi antara AFT Ahmad Yani dengan Masyarakat terkait Inovasi Green Fish (Sumber: Dokumentasi PT Pertamina Patra Niaga AFT Ahmad Yani) 

Proses pembuatan pupuk organik cair (POC) Green Fish (Sumber: Dokumentasi PT Patra Niaga AFT Ahmad Yani)
Proses pembuatan pupuk organik cair (POC) Green Fish (Sumber: Dokumentasi PT Patra Niaga AFT Ahmad Yani)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun