Sebelum Nabi Muhammad Diangkat Menjadi Rasul, ada 2 kegiatan yang dilakukan Nabi Muhammad ketika masih kecil atau sebelum menjadi Rasul:
Pertama, mengembala kambing ketika tinggal bersama ibu susunya di desa, Halimahtus Sa'diyah.
Kedua, ikut berdagang ketika tinggal bersama pamannya (Abu Thalib)ke negeri Siria, sampai bertumbuh dewasa dan dapat mengelolanya sendiri.
Saat remaja, Nabi Muhammad mendapatkan julukan Al-Amin yang berarti orang yang jujur, rendah hati, pemaaf, dan pemberani. Ketika berumur 25 tahun, Nabi Muhammad menikah dengan Siti Khadijah (40 tahun) dengan mahar 20 ekor unta. Mereka hidup bahagia sampai di akhir hayat Khadijah. Setelah Siti Khadijah wafat, Nabi Muhammad menikah dengan 10 perempuan yang tentunya tidak bersamaan waktunya. Kesebelas perempuan yang telah dinikahinya disebut Ummul Mu'minin.
Ketika umur 35 tahun, beliau sudah bisa menunjukkan kualitasnya sebagai pemimpin. Terbukti ketika kaum Quraisy bertengkar karena saling merasa lebih berhak untuk meletakkan kembali Hajar Aswad, Nabi Muhammad menjadi pilihan tengahnya agar di antara kaum Quraisy berdamai. Karena hal ini, Beliau semakin dikenal di antara penduduk Makkah.
Mendekati usia 40 tahun, setiap perbulannya, Beliau bersemedi (diam diri) di Gua Hira untuk merenungi alam ciptaan-Nya. Dan di usia 40 tahun, Nabi Muhammad pertama kali didatangi Malaikat Jibril yang menyampaikan wahyu Allah berupa QS. Al-Alaq 1-5 dan sebagai bukti bahwa Nabi SAW telah resmi pengangkatan menjadi rasul. Khadijah (sang istri) yang ada bersama Rasulullah langsung memeluk dan memberikan ucapan selamat kepada-Nya atas kenabiannya.
Malaikat Jibril memberikan Wahyu kedua berupa QS. Al-Mudatsir: 1-7 setelah 2 tahun terputusnya Wahyu pertama. Dengan turunnya Wahyu kedua ini, Rasulullah mulai wajib berdakwah.
Pada periode Makkah ini terbagi 2 tahap dakwah yang dilakukan Rasulullah, yaitu tahap rahasia/sembunyi-sembunyi, dan tahap terang-terangan.
a. Sembunyi-sembunyi
Rasulullah menggunakan tahap ini karena Islam (kaumnya) pada saat itu masih kecil, dan beliau takut jika dakwahnya tidak dilakukan sembunyi-sembunyi maka akan diganggu oleh orang-orang kafir Makkah. Jadi beliau melakukan dakwah hanya kepada keluarga dan sahabat dekatnya, bertempat di rumahnya sendiri. Beliau memulai dakwah terhadap keluarga (istri) dan 7 para sahabat dekatnya yang disebut assabiqunal awwalun (golongan pertama orang masuk Islam). Doktrin Rasulullah krtika dakwahnya tahap sembunyi-sembunyi ialah mengajak umatnya untuk bertauhid yaitu yakin terhadap Allah dengan atas keyakinan penuh.
Selama 3th melakukan dakwah secara rahasia/sembunyi-sembunyi, Rasulullah berhasil memuallafkan (mengajak dan memasukkan) orang ke dalam agama Islam sebanyak 40 orang. Semakin banyak yang masuk Islam sehingga kemudian Rasulullah mendapatkan perintah dari Allah swt. untuk melanjutkan dakwahnya secara terang-terangan, sebagaimana turunnya QS. Al-Hijr: 94.