Mohon tunggu...
Fandi Sido
Fandi Sido Mohon Tunggu... swasta/hobi -

Humaniora dan Fiksiana mestinya dua hal yang bergumul, bercinta, dan kawin. | @FandiSido

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

WNI di Aljazair Perlu Dievakuasi Juga?

13 Februari 2011   02:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:39 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="480" caption="Aksi Demonstran di Kota Alger, Aljazair (VOA, Lisa Bryant-Wita Sholhead)"][/caption] Efek domino krisis politik daratan Timur Tengah berlanjut. Setelah Tunisia dan Mesir berhasil menjatuhkan presiden melalui protes rakyat dengan turun ke jalan, saat ini beberapa negara tetangga ikut terpicu api demonstrasi. Aljazair, Yordania, Yaman adalah beberapa negara yang ikut bergolak mengikuti hasil yang dituai oleh rakyat Tunis dan Kairo. Lalu apakah WNI di Aljazair perlu divakuasi juga? Di Alger, ibukota Aljazair, rakyat juga sudah turun ke jalan menuntut Presiden Abdulazis Bouteflika meletakkan jabatan. Berita VOA Minggu (13/2) pagi melaporkan, demonstran meneriakkan, "Tolak pemerintahan otoriter! Bouteflika turun!". Ribuan demonstran sudah memadati jalan-jalan pusat kota Alger, namun polisi anti-huru-hara yang disiagakan masih jauh lebih banyak. Tak pelak, beberapa kali bentrok terjadi. Seorang demonstran di kota Alger yang diwawancarai oleh France-Indo mengatakan bahwa ia takut, akan tetapi bersikeras turun ke jalan agar ia dan anak-anaknya bisa mendapatkan kebebasan. Sementara itu, KBRI di Alger mulai mengimbau WNI di sana agar berhati-hati. Melalui siaran persnya yang diterbitkan Sabtu kemarin, KBRI mengaku sudah menghubungi pihak-pihak perwakilan WNI di beberapa kota lain juga terus memberi perlindungan terhadap seluruh WNI yang berada di seluruh Aljazair. Beberapa perusahaan seperti Mitsubishi, Coral, dan Daewoo sudah mengeluarkan pernyataan kebijakan mereka mengurangi jam kerja TKI dan beberapa karyawan dari negara lain. Terhitung sejak Sabtu kemarin jam kerja dibatasi hingga maksimal pukul 17:00. Liputan6.com memberitakan bahwa KBRI di Alger sudah menyampaikan nota kepada Dirjen Keamanan Nasional Aljazair (Kepala kepolisian di sana) melalui Dirjen Konsuler & Hukum Kemlu Aljazair. Nota tersebut berisi permintaan memberikan perhatian terhadap keamanan para TKI di Aljazair. Hingga laporan ini diturunkan, belum ada info dari KBRI di Alger yang menyinggung perlu atau tidaknya evakuasi WNI dari Aljazair. Pemerintah pusat di Jakarta hingga saat ini masih memantau perkembangan di Aljazair dan di beberapa negara terdekat yang berpotensi mengalami krisis politik sebagaimana yang sudah terbukti mencapai klimaksnya di Tunisia dan Mesir. Sesuai dengan catatan Bidang Konsuler KBRI Alger, ada 1.087 WNI per awal Januari 2011 di sana. Mereka tersebar di beberapa kota lain seperti Provinsi Tipaza (75 km dari Alger), Fouka, Chaiba, Chaik, dan Kota Oran di Laut Tengah.[]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun