Mohon tunggu...
Fandi Sido
Fandi Sido Mohon Tunggu... swasta/hobi -

Humaniora dan Fiksiana mestinya dua hal yang bergumul, bercinta, dan kawin. | @FandiSido

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tolonglah! Ini Sudah Overload

6 November 2010   13:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:48 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kondisi posko pengungsian utama korban letusan Merapi yaitu di Stadion Maguwoharjo Sleman mulai mengkhawatirkan. Lebih dari 40.000 jiwa pengungsi yang sebagian besar berasal dari lereng merapi dianggap sudah overload atau melebihi jumlah wajar. Hal ini akan menimbulkan kesulitan dalam hal penyaluran bantuan dan juga penyediaan fasilitas penting seperti sanitasi. Hal inilah yang diungkapkan oleh Jusuf Kalla dalam kunjungannya ke lokasi hari ini (Sabtu, 6/11). [caption id="attachment_317035" align="alignnone" width="600" caption="Pengungsi asal Desa Kepuharjo di Auditorium UPN, Sleman (news.okezone.com)"][/caption] "Jumlah pengungsi saat ini berkisar 40.000 jiwa, ini tidak bagus karena akan membuat perhatian kepada pengungsi tidak maksimal dan sulit penanganannya," katanya seperti dilansir Kompas.com. Menurutnya lagi, jika konsentrasi pengungsi lebih banyak terpusat di Maguwoharjo, maka dikhawatirkan posko-posko pengungsi lain yang tampungannya lebih sedikit berisiko tidak adil dalam penanganannya karena yang selalu didahulukan adalah posko utama yang jumlah pengungsinya lebih banyak. Padahal, semua pengungsi di manapun ditampung seharusnya mendapatkan distribusi logistik yang sama. Hingga saat ini ada beberapa posko pengungsian korban Merapi yang disebar di kota Sleman dan Yogyakarta. Selain posko utama di Stadion Maguwoharjo, juga ada di auditorium UPN, UII, GOR UNY, dan Gelanggang mahasiswa UGM di Kawasan Bulaksumur yang nampaknya menampung jauh lebih sedikit pengungsi. Berdasarkan pengamatan, di posko pengungsi UNY dan UGM lebih banyak ditangani relawan mahasiswa bersama relawan tetap seperti PMI dan PKPU. Banyak kalangan berharap bahwa segera dilakukan evaluasi pengungsian termasuk bagaimana mengatur kapasitas dan letak penampungan korban agar tetap bisa menyebarkan bantuan secara rata tanpa harus membuat pengungsi merasa dipindah-pindahkan begitu saja. Sebagaimana pemberitaan Kompas, para pengungsi di penampungan saat ini mulai diserang stres. Hal ini dianggap wajar karena faktor kelelahan, penanganan yang masih bermasalah, serta kekhawatiran-kekhawatiran lain tentang kampung halaman dan ancaman susulan. Selain itu, pengungsi mulai terserang penyakit menyusul hujan lebat yang sering melanda Sleman dan Yogyakarta dalam dua hari terakhir. Salah satu relawan yang sempat ditanyai mengungkapkan bahwa saat ini pengungsi sangat membutuhkan obat-obatan khusus seperti tetes mata, minyak angin, balsem, dan antiseptik. Hingga hari ini bantuan dari berbagai pihak masih terus mengalir walaupun secara sepintas nampak masih lebih dominan di posko utama. Pada sore ini nampak pula bantuan langsung dari Presiden RI tiba di Stadion Maguwoharjo. Satu truk menuju ke stadion melalui jalur alternatif di begian timur Condong Catur. [caption id="attachment_317037" align="alignnone" width="300" caption="ilustrasi (golkarkalsel.com)"][/caption] BNPB sebagai pemegang koordinasi inti, PMI, dan Pemda masih terus dalam koordinasi guna mengatasi masalah-masalah terkait kondisi para pengungsi. Terkait: http://regional.kompas.com/read/2010/11/06/18014678/JK.Penanganan.Pengungsi.Tidak.Optimal-4 http://regional.kompas.com/read/2010/11/06/18185281/Duh..Pengungsi.Merapi.Mulai.Stres-5

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun