Setelah pengirim SMS "Beliin Mama Pulsa" tertangkap (beritanya di sini http://ardiz.blogspot.com/2010/10/pengirim-sms-beliin-mama-pulsa-50-ribu.html), sekarang giliran "Papa" yang beraksi. Bisa ditebak, maksud SMS-nya sama, yaitu meminta pulsa sebesar Rp 50.000,-. Hanya saja, semua kata "Mama dalam SMS tersebut diganti dengan "Papa". Entah suaminya atau bukan, yang jelas menambah panjang daftar aksi penipuan berbasis pesan singkat telepon seluler.
Nampaknya memang keleluasaan penggunaan layanan selular yang semakin murah dan mudah membuat sebagian masyarakat justru melihatnya sebagai kesempatan untuk mengorek keuntungan. Memanfaatkan ketidaktahuan masyarakat, jenis kriminalitas semacam ini boleh dikatakan peluangnya 50:50, antara mendapatkan pulsa 50 ribu itu atau justru dilaporkan.
Saya membuat tulisan ini dalam kapasitas sebagai saksi korban. SMS "Beliin Papa Pulsa" baru saja masuk ke inbox saya setengah jam sebelum jari saya menyentuh keyboard. Semoga ini menjagi pelajaran dan peringatan bagi masyarakat untuk selalu menagntisipasi bahaya kriminalitas. Semoga pula media yang dimanfaatkan dalam niat melindungi masyarakat ini bisa berlaku adil dan berimbang dalam menyampaikan setiap ancaman bagi masyarakat.
Berikut isi pesan dari "Papa":
"ni bapak, pinjam hp tman, tlng beliin pulsa 50rb, d nmor barux bpak.085210600246.bpak lg da msalah d kantor polisi, jgn dlu telp/ sms nnti bpak yg tlpn,skrg pentig"
WASPADA PENIPUAN!
Salam Kompasiana.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI