PERHATIAN. DILARANG MENGISIKAN BBM KE DALAM JERIGEN!
Setidaknya demikianlah tulisan berfont warna merah dan berkotak, dicetak di atas stiker berbahan khusus, dan sengaja di pasang di tiang dekat mesin pompa bensin agar setiap orang yang mengisikan BBM ke dalam kendaraannya bisa melihat dan mengetahui dengan jelas arti tulisan tersebut.
Karena saya sekarang berdomisili di Jogja, maka berikut hasil dari beberapa pengamatan saya di beberapa pom bensin yang "nakal".
Entah siapa dan apa yang patut disalahkan. Namun, bagaimanaun realita tetap berbicara. Di jogja (mungkin juga di semua kota lain) kewibawaan pom bensin apalagi perusahaan P********* yang menjadi juragannya terkoyak oleh ulah mereka sendiri.
MEREKA YANG MEMASANG PERATURAN, NAMUN MEREKA PULA YANG MELANGGAR (jadi ingat lirik salah satu lagu dangdut..tapi lupa judulnya apa).
Berdasarkan pengamatan saya di 4 pom bensin berbeda, SEMUA dari mereka yang melanggar (mengisikan bensin ke dalam jerigen alisa melanggar peraturan "stiker" itu) berseragam merah berlogo perusahaan pengampu mereka.
Sempat ditegur oleh salah seorang konsumen. "Mas, itu kok ngisi ke dalam jerigen? Katanya ini gak boleh.", kata seorang PNS sambil menunjuk-nunjuk stiker besar di hadapannya. Namun, petugas pom itu yang usianya lebih tua hanya senyam-senyum tersipu malu tanpa kata.
Di pom bensi lain lebih parah lagi. Demi "nunggui" jerigen kapasitas 50 liter diisi penuh, para pengguna kendaraan sepeda motor harus antre sepanjang 20 meter lebih. Ada konsumen yang bahkan sampai memilih meninggalkan kendaraannya sejenak dan memilih mencari kursi tempat duduk. Sangking lamanya. Dari wajahnya mereka semua kelihatan acuh, namun di dalam hatinya pasti mebmbara.
Saya sendiri memilih untuk menyosialisasikan kesalahan prosedur ini melalui media dengan harapan semoga ktia semua yang membaca ini bisa "melek" dan membantu kawan-kawan kita di pom bensin untuk lebih tertib.
Kita juga tidak bisa begitu saja menyalahkan masyarakat yang mencari BBM dengan jerigen di pom bensin, kan?
"Mas, kalau bukan di pom bensin, di mana lagi kami harus beli BBM dengan harga murah, apalagi kita mau jual lagi. Truk tangki pengangkut BBM gak mau ngisi jerigen kami kalau beli cuma sedikit." demikian kata salah seorang yang sempat saya temui habis mengisikan jerigennya.