Mohon tunggu...
Fandi Sido
Fandi Sido Mohon Tunggu... swasta/hobi -

Humaniora dan Fiksiana mestinya dua hal yang bergumul, bercinta, dan kawin. | @FandiSido

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Inilah Wajah "Homo Floresiensis", Manusia Kerdil dari Flores

3 April 2011   05:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:10 2921
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

[caption id="attachment_98534" align="aligncenter" width="665" caption="Inilah bentuk wajah "Manusia Kerdil Flores". (Hak Cipta Gambar oleh Sven Traenkner)"][/caption] Jaringan arkeologi hewan dan manusia Discovery News pada Maret lalu mempublikasikan patung wajah dari setidaknya 11 jenis manusia purba yang hidup 18.000 hingga 2,5 juta tahun yang lalu. Kesebelas bentuk wajah manusia purba itu dipajang dalam acara pameran bertajuk "Safari zum Urmenschen" yang berarti "Ekspedisi Manusia Purba" di Institut Riset dan Museum Sejarah Alam Seckenberg, Frankfurt, Jerman. Desain wajah berupa cetakan gips tersebut dibentuk berdasarkan  penggabungan fragmen-fragmen fosil mulai dari gigi, rahang, hingga tengkorak yang berhasil didapatkan dari penggalian dan penelitian bertahun-tahun. Salah satu jenis manusia purba yang dipublikasikan perkiraan bentuk wajahnya di masa lalu itu adalah Homo Floresiensis, bagian dari koloni manusia purba yang hidup antara 94.000 hingga 13.000 tahun lalu. Bentuk wajah manusia purba yang oleh kalangan peneliti sering diistilahkan "Manusia Kerdil dari Flores" atau "Hobbit" ini berupa perempuan denga hidung lebar, dan bibir melengkung ke bawah. Masih ada kemiripan dengan bentuk wajah manusia purba jenis kuno karena struktur bibir yang masih menonjol dan hidung yang lebar. Penemuan spesies Homo Floresiensis ini memperkuat dugaan di kalangan peneliti Seckenberg bahwa Homo Sapiens bukan satu-satunya jenis manusia purba yang hidup dalam kurun waktu 30.000 tahun terakhir. Para peneliti juga masih berdebat apakah "Hobbit" ini adalah bagian dari manusia modern yang terkena semacam penyakit sebelum meninggal dan ditemukan. Beberapa bukti penemuan mengindikasikan fakta yang semakin jelas bahwa "Manusia Kerdil" ini adalah spesies manusia. Jejak kehidupan masa lampau Homo Floresiensis pertama kali ditemukan di Liang Bua, Pulau Flores pada 2001 lalu oleh Tim Gabungan pakar antropologi Indonesia-Australia. Berdasarkan penggalian dan observasi berbulan-bulan, peneliti mengumpulkan 9 fragmen tulang yang diberi kode LB1 sampai LB9. Hasilnya menunjukkan bahwa ukuran tertinggi jenis manusia purba ini tidak lebih dari 1oo cm, atau sepinggang manusia modern. (Wikipedia) Selain Homo Floresiensis, di antara 10 bentuk wajah lainnya adalah Homo Rudolfensis, Sahelanthropus tchadensis, Paranthropus boisei dan Homo Sapiens. Lebih lengkapnya di sini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun