Mohon tunggu...
Fandi Sido
Fandi Sido Mohon Tunggu... swasta/hobi -

Humaniora dan Fiksiana mestinya dua hal yang bergumul, bercinta, dan kawin. | @FandiSido

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Hujan Abu, Kota Jogja Semrawut

30 Oktober 2010   05:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:59 1251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yogyakarta-Kompasiana. Hujan abu yang turun sejak pukul 03:00 WIB dini hari mengakibatkan kemacetan dan kesemrawutan di Jogja. AKtifitas warga terganggu karena ketebalan abu di daerah terparah mencapai 5 cm. Berdasarkan pemantauan, wilayah terparah terkena dampak hujan abu di Jogja berada pada garis lurus arah selatan dari Gunung Merapi, yitu Jalan Kaliurang, Jalan Magelang, Daerah Wirobrajan, Kawasan Malioboro hingga Kompleks Keraton. Pada beberapa titik daerah terparah ini jarak pandang bahkan terpantau hanya 5 meter karena lalu lintas menghamburkan abu terlalu padat ke udara. [caption id="attachment_308201" align="alignleft" width="225" caption="Abu Beterbangan, Kawasan Jalan Magelang (dokumen pribadi)"][/caption] Tour d'Indonesia Peduli Merapi Tak luput pula kawasan pariwisata Jogja seperti Malioboro dan Keraton tertutup abu vulkanik tebal. Hingga berita ini ditulis, kawasan tersebut mulai cerah dan tingkat ketebalan abu yang turun mulai menyusut. Tinggal tersisa abu-abu tebal di jalanan yang menjadi rintangan tersendiri bagi para pengendara. Ajang balap sepeda Telkom Speedy Tour d'Indonesia pun ikut kena imbasnya. Hari ini rombongan tiba di kompleks Keraton disambut guguran abu vulkanik setelah menempuh etape keenam dari Surabaya. Menurut penanggungjawabnya, tim hari ini akan melalui etape Peduli Merapi sebelum melanjutkan etape berikutnya. Masker Langka Pukul 09:00 WIB hujan abu mulai reda namun karena dianggap masih membahayakan, maka masyarakat memilih mengurangi aktivitas diluar rumah dan senantiasa mengenakan masker. Permintaan masker meningkat tajam sejak subuh tadi memaksa hampir semua apotik menjual habis stoknya hingga meminta suplai kembali. Kimia Farma yang dihubungi pagi tadi juga mengaku kehabisan stok masker di apotek dan baru memesan stok baru sebanyak 1.000 masker. [caption id="attachment_308221" align="alignnone" width="225" caption="Masker Langka. Warga memanfaatkan kain penutup."][/caption] Meski begitu, masyarakat masih bisa mendapatkan masker yang ternyata pada sebagian titik di daerah Jogja Barat justru dijajakan oleh pedagang asongan di pinggir-pinggir jalan. Ada kemungkinan mereka bisa memprediksi bencana ini dan menyiapkan stok tersendiri untuk mengantisipasi hujan abu hari ini. Dalam keadaan seperti ini, warga Jogja sangat mengharapkan turunnya hujan air untuk membersihak sisa-sisa abu vulkanik kiriman Gunung Merapi. [caption id="attachment_308215" align="alignnone" width="300" caption="Warga Memilih Menyiram Jalanan untuk mengurangi dampak abu."][/caption] Bandara Adi Sutjipto yang mulai pukul 07:00 pagi tadi, mulai dibuka kembali walaupun dilaporkan landasan masih tertutup abu pada sebagian titik.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun