[caption id="attachment_373970" align="aligncenter" width="540" caption="Foto komersial penampakan Samsung Galaxy S6 dan S6 Edge yang dipublikasikan Samsung Mobile dengan tagar #NextIsNow. (id.campaign.samsung.com)"][/caption]
Setelah didera banyak kritik atas penampilan Galaxy S5 yang “terlalu plastik”, divisi mobile communication Samsung Electronics akhirnya meluncurkan dua varian barunya untuk pasar handset premium. Dan ya, kedua unit flagship Galaxy bernama kode S6 dan S6 Edge ini selain didominasi bahan nonplastik, juga membawa amunisi-amunisi tajam yang tidak dimiliki oleh bahkan, ponsel-ponsel pesaingnya dari produsen berbendera Amerika ataupun Tiongkok.
Diperkenalkan lewat gelaran Galaxy Unpacked 2015 di Barcelona, Spanyol 2 Maret lalu, Samsung Galaxy S6 dan Galaxy S6 Edge datang dengan tema Project Zero -dengan terobosan total dari segi bahan penyusun, penampilan dan nuansa visual kelas premium, penerapan teknologi layar lengkung yang revolusioner, serta fitur sosial yang unik.
Lewat web perkenalannya Samsung mengklaim duo S6 memberi standar baru dalam rasa menggenggam smarthphone berteknologi serba-kaca, dengan logika teknologi nanometer prosesor yang paling cepat, dan pengisian daya baterai paling efisien. Menariknya, S6 juga membawa terobosan yang “menghargai cara manusia berinteraksi dengan perangkat yang tidak mengganggu interaksi sosial nyata”, sebagaimana banyak dikhawatirkan pakar sosial saat ini. Fitur People Edge, begitu Samsung menamakannya, berkolaborasi dengan uniknya fungsi layar samping, akan dibahas kemudian.
Seri Galaxy S5 paling banyak dikritik karena bahan utamanya yang masih didominasi plastik, meski dengan tekstur premium antigores dan anti-selip pada sisi belakang. Seri Galaxy S6 sebagai penerus menjawab kritikan itu dengan penggunaan bahan baja antikarat di bagian-bagian utama ponsel, termasuk tekstur bodi belakang.
Untuk mempertegas kesan kuat, baik S6 maupun S6 Edge mengadopsi sistem unibody yang menyatukan bodi dengan baterai tertanam,tanpa slot memori tambahan serta lis baja penghubung tanpa cela di semua sisinya. Desain dan ukuran bodi duo S6 sekilas sama, hanya saja S6 Edge dilengkapi dengan lengkungan layar yang simetris di ujung kedua sisinya.
Untuk layar Super-AMOLEDhigh definition(quad-HD) berukuran 5,1 inci dengan kerapatan warna 577 piksel per incinya, tampilan utama Galaxy S6 dan S6 Edge dilindungi oleh generasi teranyar kaca berteknologi antigores dari Corning, Gorilla Glass 4.
Tak main-main, Samsung bahkan menambahkan teknologi kaca berkekuatan baja ini dalam polesan tak hanya di layar, tetapi juga di bodi belakangnya. Inilah yang mereka sebut dengan kilauan kekuatan, di mana nuansa kaca menambahkan unsur kilau yang mahal pada permukaan bodi belakang yang solid dan rapat, meskipun tekstur cekungan-cekungan anti-selip sudah dihilangkan. Gorilla Glass 4 sendiri diklaim 50 persen lebih kuat dari seri sebelumnya.
Untuk kinerja utama, hal menarik diterapkan pada S6 dan S6 Edge, yang mana fungsi kerja motor penggerak dan otak utamanya dihitung sedemikian rupa agar kencang, stabil, namun tidak panas.
Duo S6 dijalankan oleh prosesor cepat 64-bita berinti-delapan (octa-core) yang merupakan gabungan dari dua quad-core 2,1 Ghz dan 1,5 Ghz. Prosesor terbaru seri Exynos 7420 ini diimbangi dengan RAM 3 gigabita untuk menjalankan semua fungsi Android 5.0 Lolipop secara optimal. Sebagai inovasi penghematan, tersemat teknologi fabrikasi 14nm (nanometer) untuk mengurangi daya serta temperatur yang diperlukan pada kinerja prosesor cepat tadi, bahkan lebih hemat daya dan lebih “dingin” ketimbang fabrikasi 20nm yang terdapat pada mesin LPDDR4 Galaxy Note 4.
Daya utama untuk Galaxy S6 dipasok oleh baterai tanam berkapasitas 2.550 mAh, sementara untuk S6 Edge sedikit lebih besar, yakni 2.600 mAh.Samsung juga “menjual” keunggulan baterai ini dengan mengadopsi teknologi pengisian daya nirkabel (wireless charging) yang memang banyak dipakai ponsel dalam kelas yang sama. Secara spesifik, Samsung menjanjikan bahwa pengisian daya selama 10 menit sudah cukup untuk menjalankan ponsel selama 4 jam.
Karena mengadopsi sistem unibody, baterai kedua S6 tidak bisa dilepas dan menyatu dengan badan ponsel, seiring pula dengan ditiadakannya slot kartu memori tambahan. Untuk itu Samsung menyediakan kapasitas penyimpanan internal yang sudah sangat besar, dalam pilihan 32GB, 64GB, dan 128GB.
Samsung juga nampaknya berusaha meraih dominasi kamera ponsel tercanggih yang persaingannya semakin ketat, terutama dengan hadirnya ponsel-ponsel buatan Tiongkok dengan resolusi kamera tinggi tapi dengan harga murah. Untuk duo S6, Samsung mempersembahkan kamera utama 16 megapiksel dengan penyetabil fokus Optical Image Stabilizer, teknologi yang sebelumnya hanya dipakai pada kamera jenis DSLR. Sementara kamera depan dipasang dengan resolusi 5MP. Fitur Quicklaunch memungkinkan akses ke aplikasi kamera dalam waktu kurang dari 1 detik.
Untuk keunggulan jepret minim cahaya, Samsung dengan berani menawarkan bukaan diafragma kamera hingga f/1.9, terkecil dibandingkan kamera ponsel manapun. Bukaan lebar (makin kecil angka, makin banyak cahaya masuk) seperti ini akan menghasilkan kualitas gambar yang lebih terang bahkan tanpa setelan kecerahan. Ini melengkapi beberapa fitur tambahannya yang sudah ada pada seri-seri terdahulu, seperti low light video, IR Detect White Balance, Virtual Shot, Fast Motion-Slow Motion, dan Selective Focus.
Teknologi Layar Lengkung
Sejak medio 2014 lalu teknologi layar lengkung untuk ponsel sudah banyak digaungkan. Hanya saja, banyak produsen dan vendorragu apakah teknologi curved glass seperti itu tidak akan mengganggu performa inti, tidak menginterupsi tampilan antarmuka, dan tidak menyedot terlalu banyak daya. Samsung, yang juga terkenal lebih dulu menerapkan teknologi ini pada televisi, rupanya tidak main-main dengan langsung memasang layar lengkung pada Galaxy S6 Edge.
Berbeda dengan penerapannya pada televisi, sebagaimana namanya, layar lengkung pada S6 Edge nampak pada kedua tepiannya saja. Ada selebar 0,5 inci di ujung kanan dan kiri layar yang dibengkokkan ke bawah dan menyatu dengan sisi belakang bodi. Uniknya, tampilan di layar utama sama sekali tidak terdistorsi atau bias meskipun sudut pandang berubah di kedua ujungnya (semisal tampilan jam yang terbagi di antara layar datar dan layar yang bengkok). Dalam presentasinya, Samsung menjelaskan bahwa bagian “layar samping” ini juga berfungsi sebagai bilah panel notifikasi horisontal yang mengandung informasi dasar seperti status panggilan, cuaca, kotak masuk email, dan info utilitas.
[caption id="attachment_373971" align="alignnone" width="448" caption="Penampilan kampanye layar bertepian lengkung Galaxy S6 Edge. (samsung.com)"]
Fitur Sosial
Selain sebagai panel notifikasi, bilah ujung layar lengkung di kedua sisi S6 Edge rupanya juga dikembangkan sebagai inovasi fitur sosial sebagai penghargaan pada interaksi nyata. Samsung mengklaim perlunya teknologimemahami kegusaran publik soal anggapan “penggunaan smartphone yang mengganggu lingkungan sekitar”.
Sebagaimana dipahami, menatap ponsel saat berbicara dengan seseorang bisa dianggap tindakan yang tidak sopan. Menanggapi kebutuhan sosial seperti itu, Samsung memperkaya Galaxy S6 Edge dengan fitur yang mereka sebut sebagai People Edge. Bagaimana cara kerjanya?
People Edge menyimpan hingga lima kontak paling sering dihubungi dengan lima rona cahaya yang tersusun berbeda. Warna akan berpendar sesuai kontak yang menghubungi.
Jika rapat atau perbincangan tidak memungkinkan mengangkat telepon atau membalas pesan, rona warna ini akan berpendar khusus saat ponsel diletakkan dalam posisi layar di bawah, sehingga pemilik ponsel dapat “mengintip” siapa yang sedang memanggil, bahkan saat sedang asyik mengobrol atau melayani klien profesional. Panel People Edge juga dapat secara otomatis mengirim pesan SMS seperti “Maaf, saya sedang rapat” atau “Nanti Kuhubungi” dengan template, bunyi,dan sasaran pesannya dapat diatur terlebih dahulu.
Kebutuhan Enterprise
Sebagai ponsel kelas premium, seri flagship Galaxy S6 dan S6 Edge didukung kebutuhan operasional bisnis atau kegiatan enterprise.
Meski pasar premium dan enterprise masih berfluktuasi mengikuti tren mobilitas dan perangkat tablet yang lebih komprehensif, Samsung nampaknya yakin pertumbuhan di kalangan ini akan menjanjikan di tahun-tahun depan.
Sistem pembayaran mengadopsi teknologi Samsung Pay yang diklaim selangkah lebih maju ketimbang fitur bayar atau fasilitas debit nirkabel seperti NFS saat ini.
Dalam video demonya ditunjukkan bagaimana S6 mempermudah pembayaran lewat pemindaian khusus saat ponsel didekatkan ke mesin pembaca sistem pembayaran. Untuk keamanan, Samsung melengkapi duo S6 dengan fitur Knox, menawarkan perlindungan keamanan terstandar yang melindungi pemiliknya dari serangan siber, pembobolan akun mobile banking dan internet banking, dan keamanan data finansial lainnya.
Samsung Galaxy S6 dan Galaxy S6 Edge dijadwalkan meluncur ke pasaran resmi pada 10 April mendatang. Dengan semua amunisi unggulnya yang diliputi inovasi belum tertandingi, Samsung mengklaim duo S6 akan jadi marka penting kebangkitan Samsung sebagai yang terdepan dalam teknologi perangkat dan konektivitas genggam kelas premium. Meski belum ada pengumuman soal berapa harga jual yang ditawarkan untuk kedua S6, World Mobile Congressmengganjar seri ini sebagai Perangkat Baru Terbaik 2015.
*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H