[caption id="attachment_132713" align="aligncenter" width="630" caption="Buku Metodologi Riset Komunikasi (hadiah buku dan sumber gambarnya dari Pak JM)"][/caption] Ada banyak manfaat yang saya dapatkan ketika mempelajari buku-buku hasil riset yang diterbitkan Badan Penelitian di bawah naungan departemen. Terlebih lagi, saat ini saya sudah mengoleksi tiga buku hasil penelitian tim balai pelestarian dari berbagai disiplin ilmu. Yang terbaru adalah buku Metodologi Riset Komunikasi yang baru saja saya terima sebagai hadiah dari Pak Joko Martono setelah mengomentari tulisannya. Buku dengan sampul merah dengan ilustrasi siluet sepasang cangkir tersebut diterbitkan oleh Balai Pengkajian dan Pengembangan Informasi (BPPI) Wilayah IV Yogyakarta yang dinaungi langsung oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi. Isinya sudah saya baca sepuluh halaman, dan bermanfaat sekali bagi saya yang sejak dulu tertarik ilmu komunikasi yang dipadukan dengan teknik-teknik penelitian populer. Dalam buku tersebut dijelaskan beberapa langkah penelitian yang bisa dilakukan semua orang, baik akademisi maupun nonakademisi. Metodologi-metodologinya tepat guna dan terapan praktis, serta lengkap dengan paduan kritik dan studi kasus. Bagi saya yang sedang mempersiapkan penelitian kuliah, tentu saja sangat bermanfaat. Sebelumnya, saya juga mendapatkan dua buku dari balai penelitian. Buku PATRAWIDYA dan JANTRA saya dapatkan sebagai hadiah saat berkunjung ke stan Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta di gelaran Pameran Kriya Nusantara di Lawang Sewu Semarang, Juli lalu. Waktu itu, saya hanya datang dan melihat beberapa produk yang dipamerkan di stan delegasi provinsi DIY tersebut. Tak disangka, salah seorang petugas jaga, perempuan setengah baya berpenampilan rapi, menyapa saya dan memberikan dua buah buku tersebut. Pikir saya, baik sekali memberikan buku cuma-cuma kepada pengunjung. Dan memang demikian adanya. Berbeda dengan buku dari Pak JM, kedua buku yang ini berisi berbagai hasil penelitian akademik tentang budaya sosial, sejarah, dan pariwisata di Indonesia. Khusus JANTRA, lebih banyak mengulas persoalan kota dan pengembangan wilayah di Jawa.Dengan jumlah halaman di atas 100 halaman, buku-buku ini membuat saya "kaya mendadak" dalam perbendaharaan ilmu-ilmu budaya dan nilai sejarah. Betapa beruntungnya. Belakangan saya ketahui, ini adalah salah satu bentuk komunikasi publik balai-balai penelitian milik pemerintah tersebut untuk mendedikasikan profesionalitas untuk keilmuan masyarakat. Saya sendiri yakin, pemberian hadiah buku-buku hasil karya balai penelitian publik semacam ini sudah berlangsung lama, dan terbukti berhasil menyedot perhatian dengan hasil-hasil temuan yang tidak dijumpai di buku-buku lain. Selama ini balai-balai penelitian, khususnya yang ada di daerah-daerah, masih perlu mendapat perhatian dari masyarakat, khususnya kalangan pelajar mulai dari tingkat awal. Pasalnya, hasil-hasil temuan yang ada di arsip bala-balai tersebut bersumber dari kejadian faktual sekaligus populer, berbeda dengan hasil-hasil penelitian akademis yang dihasilkan oleh kampus-kampus universitas yang sebagian sulit diakses secara publik. Dengan proses komunikasi dua arah antara balai penelitian pengembangan dengan masyarakat (ini metode komunikasi juga kan, hehe...) masyarakat mendapatkan kesempatan lebih untuk belajar dalam ranah populer dan terjaga kualitas materinya. Bagi saya pribadi, ini jalan bagus untuk saling bertukar informasi, baik bagi para peneliti yang membutuhkan data-data, ataupun masyarakat yang membutuhkan pelajaran hasil-hasil riset yang terkait langsung dengan kehidupan sosial secara luas. Saya masih berharap bisa membaca lebih banyak buku semacam ini, sebagai bentuk upaya saya berbagi kekayaan ilmu dengan banyak pihak. Terima kasih ya, Pak JM atas bukunya. Insya Allah bermanfaat. Salam belajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H