Mohon tunggu...
Fandi Sido
Fandi Sido Mohon Tunggu... swasta/hobi -

Humaniora dan Fiksiana mestinya dua hal yang bergumul, bercinta, dan kawin. | @FandiSido

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Iklan Terbaik

10 Januari 2013   04:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:20 2819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="300" caption="Potongan gambar dari iklan Windows 8 Commercial India (pkfunz.com)"][/caption] Iklan bagian penting dari media. Bahkan, iklan adalah media itu sendiri, dan media adalah iklan itu sendiri. Jika logika kita tentang pesan-pesan dalam iklan seharusnya menyampaikan sesuatu, maka sesuatu itu mestinya yang kita butuhkan, atau setidaknya yang kita ingin bicarakan. Anda boleh bertanya mengapa mendapatkan jejeran gambar bersuara dengan aliran air di bawah ban mobil Crossover yang melintas di sungai dangkal sedangkan Anda tinggal di hutan beton Hongkong. Atau, perempuan berpakaian serbaminim menari bergelantungan di satu tiang padahal iklannya membicarakan satu pak rokok tanpa filter? Mengapa iklan-iklan televisi seperti itu masuk ke rumah Anda? Inti iklan adalah pesan. Dan dari semua iklan pemenang ini, mereka memiliki karakter kuat dalam mengutarakan pesan kepada konsumen. Bukan cuma produk, tapi yang paling penting: IDE. Saya baru saja (mungkin tergolong telat) menemukan beberapa iklan TV komersial yang secara internasional dipilih sebagai iklan terbaik 2012. Hampir semua, bahkan semua, menurut saya pantas menyandang predikat itu. Saya menyuplik tiga dari iklan terbaik versi dua situs yang berbeda, mdgadvertising.com dan insideTV.com di bawah tajuk 'The Best TV Commercials in 2012". 1. The Guardian, "Three Little Pigs - Open Journalism" Iklan televisi untuk harian The Guardian asal Inggris ini saya taruh di posisi pertama karena bukan hanya memang ditempatkan pada urutan pertama iklan paling kreatif 2012, tetapi juga karena ide dan penyajiannya brilian. Tak tanggung-tanggun, federasi iklan komersial Cannes menganugerahinya Lion Award Winning Trophy untuk kategori film komersial. Dengan sinematografi ala film konspirasi dengan durasi trailer, ide "Tiga Babi Kecil" yang ditangkap dan disidang atas dugaan pembunuhan serigala yang lalu memicuu reaksi media sosial terkesan dramatis, realistis dan membuka pikiran. Bahwa ada hal-hal kecil yang bisa terjadi lantas memicu reaksi publik, pro dan kontra. Bukankah itu inti dari sebuah media, menelisik pro dan kontra kemudian menyajikannya dengan begitu nyata? The Guardian memang termasuk media yang mencetuskan ide Jurnalisme Terbuka (oper journalism) seiring perkembangan media warga. Isu ini memang menyeruak lima tahun terakhir saat media-media baru mulai memberi akses jurnalistik pelaporan kepada warga biasa dalam mengomentari, menayangkan dan membagikan informasi tentang apapun yang terjadi. Dan iklan ini, dengan ending-nya yang tak terduga, sangat pantas disebut iklan terbaik. 2.  Nike, "Find Your Greatness - Jogger" Gambar latarnya sederhana. Hanya satu scene. Seorang bocah 12 tahun disorot dari kejauhan di tengah jalan sepi di pinggiran kota. Teknik kamera sengaja mengaburkan sosok anak itu hingga akhirnya ia mendekat dengan peluh keringat. Slogan iklan yang oleh pemberi anugerahnya dituliskan "Iklan yang akan membuat Anda malu untuk duduk di sofa, atau terus duduk di sana." benar-benar cocok dengan gambar yang ditampilkan. Tak perlu banyak aksen, tapi Nike berhasil menyampaikan pesan penting mengapa Anda harus berolahraga. Iklan ini satu di antara beberapa klip seri "Find Your Greatness" oleh Nike, dan menjadi iklan popular selama dan pasca-gelaran Olimpiade London lalu. 3. Chrome, "Jesse Time" Iklan ini oleh InsideTV disebut sebagai iklan "paling menyentuh" pada tahun 2012, dibuat untuk memperkenalkan fitur-fitur Google Chrome dengan aplikasi terintegrasi yang ada di dalamnya. Mulai dari stream dan hangout di Google Plus, video dan obrolan. Kehidupan transisi Jesse di asrama kampusnya ditemani sang ayah dari jarak jauh, membicarakan hal-hal rumah yang remeh temeh seperti sikat gigi, ide warna dasi dan candaan-candaan antara anak dan Ayah yang lucu namun mengharukan. Iklan ini dilihat 460.ooo lebih kali di YouTube. Saya juga, dengan durasi nonton televisi yang minim, sempat menandai beberapa iklan produk global dan lokal yang tampilannya menarik. Yang terbaru adalah iklan komersial televisi Windows 8 versi India. Lihat cara perempuan itu menari dengan gerakan lengannya yang menyerupai grafik fluktuasi saham di Microsoft Office? Atau penari laki-laki yang dengan lincahnya seakan-akan menarik-narik sisi layar ke kiri dan ke kanan, ke depan dan ke belakang. Beberapa komentator di YouTube di bawah video ini memuji Windows begitu peka menyentuh pasar teknologi India yang juga dikenal dengan industri lagunya. Ya, meski ada sebagian yang malah menyinggung nasionalisme dengan berkata bahwa sebetulnya penari laki-laki dalam iklan itu bukanlah "orang India asli". Tetap saja iklannya menarik, lagunya "Kyu Darta Haai Tuu Yaar" sudah diunduh lebih dari 100.000 kali sejak iklan ini ditayangkan pada Oktober 2012 lalu. Tiga poin penting Sekasarnya, saya menandai tiga poin penting dalam menayangkan iklan, khususnya untuk konsumsi multimedia seperti televisi dan video internet. Pertama, ide. Tentu saja idenya harus menarik. Iklan anak 12 tahun Nike mungkin butuh berbulan-bulan pemikiran hingga dibuat "sesederhana" itu, menemukan pelakon cocok dan memastikan keringat di baju anak itu terlihat alami meski sepatu Nike-nya tidak begitu menonjol. Ide membuat orang-orang berpikir bahwa iklan Anda dibuat begitu susah payah dan  hasilnya mengejutkan secara positif, membuka pikiran orang-orang untuk berkata, "Ya, benar juga." Sebagai catatan penting, beberapa tahun terakhir sudah jarang iklan yang menyinggung pornografi atau digambarkan vulgar bisa diapreasiasi, meski untuk produk-produk dewasa. Kedua, visualisasi. Saya teringat salah satu iklan produk tembakau tanah air (kalau tidak salah Dji Sam Soe) versi Peringatan Kemerdekaan dan Hari Pahlawan. Menampilkan film pendek dengan visualisasi multimasa, dari zaman prakemerdekaan hingga Stadion Gelora Bung Karno dibangun. Ini iklan yang sempat membuat saya menantinya untuk kesekian kali meski waktu tayangnya di atas pukul 21.00. Iklan Indonesia lain yang menarik visualisasinya adalah 3 versi BimaTri. Frasa "Think Again" meski berbahasa Inggris menyampaikan ide penting dengan visualisasinya yang tegas, tulisan warna putih dengan latar kesibukan jarak jauh kota yang ramai dengan segala pertanyaannya. Saya juga menandai beberapa iklan baliho 3 yang menarik, meski mungkin kontroversial (satu di antaranya soal rok itu, kalau Anda pernah melihat). Visual apik diiringi audio tepat hasilnya menyentuh. Ketiga, durasi. Saat ini durasi iklan terpendek di dunia sesuai catatan buku rekor Guinness adalah Muchmusic, sebuah saluran televisi hiburan asal Kanda. Iklan ini ditayangkan perdana pada 2 Januari 2002. Durasinya? setengah frame atau sama dengan 1/60 detik! Panjang pendeknya durasi mengurai cerita dan visualisasi secara padat dan jelas, menyingkirkan hal-hal tidak penting dan berfokus pada pesan-pesan ide. Ada banyak iklan baik secara visual tapi kemudian kita bertanya-tanya apa maksudnya selepas detik ke 15, atau justru menontonnya tanpa pengertian yang mendasar tentang pesan. Kalau pada umumnya iklan dibuat dalam jangka waktu kurang dari 1 menit, maka waktu 60 detik itu adalah ruang gambar yang mempertaruhkan ide brilian, teknik sinematografi yang brilian serta visualisai tulisan-tulisan slogan yang memerlukan trik. Jika saat ini mulai banyak iklan yang disebar lewat internet alih-alih televisi, teknologi grafik flash sepertinya mulai popular. Tak perlu terlalu banyak aktor dan disisipi grafis dinamis seiring preferensi calon pelanggan. Iklan jenis ini banyak dibuat untuk produk-produk teknologi informasi. Iklan juga sering kali menyisipkan aroma persaingan sebagai sensasi, dan itu tentu menarik untuk diberi senyuman (kasus iklan komersial Apple vs Samsung + Nokia + LG, misalnya). Iklan terbaik tak pernah memberikan apa yang Anda tidak inginkan. Iklan terbaik memberikan kejutan, dan menampilkan ide dengan visualisasi yang brilian. Saya kira ide itu bisa diingat jika kita masih menikmati era televisi dan preferensi konsumsi kita yang mulai bergeser dan kritis terhadap ide-ide. [caption id="" align="alignnone" width="600" caption="Ingat iklan ini? (androidauthority.com)"]

Ingat iklan ini? (androidauthority.com)
Ingat iklan ini? (androidauthority.com)
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun