[caption id="attachment_193615" align="aligncenter" width="610" caption="Salah satu sudut parkir di kawasan wisata tengah kota Yogyakarta, (11/7/2011). "][/caption] Tanpa landasan teori penelitian sama sekali, apalagi metodologinya. Sekadar memenuhi rasa penasaran saja, seberapa banyaknya sih orang dari ibukota melancong ataupun tinggal di Yogyakarta. Berhubung hari ini (11/7) pilkada digelar untuk DKI 1, mari kita coba pantau wara-wiri kendaraan plat B di Yogya. Yuk. Saya berangkat sekitar pukul 10.00 WIB dan sengaja ingin memantau tempat-tempat wisata. Mengapa? Karena kalau ke kawasan kantor atau lingkungan kerja maksudnya akan lain. Benar saja. Setelah berkeliling selama hampir satu jam, terdapatlah beberapa kendaraan Plat B yang memang ikut meramaikan lalu lintas Yogya hari ini. Sebut saja dua kendaraan yang sempat saya potret dari pelataran hotel berbintang di kawasan Ambarrukmo. Area itu adalah tujuan wisata favorit di tengah kota, dan pertanyaannya, apa yang mereka lakukan di hari pilkada DKI ini di Yogya? Terus saya keliling lagi. Belum beberapa puluh meter, eh ketemu rombongan kendaraan yang "dikawal" dua sedan bersirene. Melaju dari arah bandara ke kota, saya menyaksikan ada sedikitnya lima sedan dan SUV berplat hitam B melaju dengan kecepatan tinggi. Tidak jelas siapa yang di dalam kabin, karena kacanya buram. Lanjut lagi. Di kawasan Malioboro sendiri, yang biasanya jadi tujuan wisata, pagi hingga siang tadi terpantau sepi. Jelas karena bukan jam puncak kunjungan wisata. Ada beberapa kendaraan plat B diparkir di dua hotel berbeda di sekitar situ, selebihnya adalah Plat B kendaraan bisnis yang nampaknya memang beroperasi di DIY dan Jateng, bukan masalah. Bergerak ke wilayah timur, di kawasan Prambanan juga terdapat dua-tiga mobil nopol Jakarta. Dua yang saya pantau adalah jenis van keluarga keluaran terbaru. Jelas itu digunakan keluarga karena ada dua boneka lumba-lumba terlihat dari kaca belakangnya. Ada beberapa kesimpulan iseng ketika saya menyaksikan pemandangan wara-wirinya kendaraan nopol Jakarta di Yogya pada hari pilkada seperti ini. Pertama, memang mereka sedang ada keperluan yang tidak bisa ditinggalkan sehingga harus meninggalkan ibukota. Kedua, nampaknya isu pilkada DKI yang jatuh pada hari ini belum begitu "seksi" untuk menyusup ke dalam kepentingan kolektif warganya. Sehingga, ya nyaris nampak wajar saja jika banyak mobil keluarga terpantau di beberapa kota wisata di luar Jakarta. Ini hari pilkada. Sepertinya terlalu banyak perspektif yang bisa dibangun. Yang jelas, adanya kelompok "putih" terkait pemilihan gubernur lima tahun sekali ini sudah bisa dipastikan. Oh iya. Sebagai tambahan, setelah bercakap-cakap dengan dua warga Jakarta hari ini via jejaring sosial, saya semakin yakin bahwa pesta demokrasi regional memang belum begitu menarik secara sosial bagi kalangan tertentu. Buktinya, saat saya tanyakan apakah mereka mencoblos, kesemuanya kompak menjawab, "Tidak (hari ini). Memang enggak pernah, kok!" Silakan tafsirkan sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H