Andong dan Becak antre di tengah persimpangan. Oranye dan putih.
YOGYAKARTA - Kawasan Kilometer Nol yang selalu menjadi tujuan utama wisata sekitaran Malioboro tetap menunjukkan keindahannya bahkan di saat malam puncak musim liburan. Demikian yang saya rasakan saat mengambil beberapa gambar fotografijalanan ala kadarnya, Minggu (8/7/2012) malam. Sambil melatih kemampuan beberapa teknik dasar, terjepretlah beberapa momen sederhana yang sangat kental nuansa liburan dan sosialnya.
Gambar pertama saya tampilkan gedung BNI lama, salah satu bangunan cagar budaya yang mendampingi beberapa lainnya dari kawasan Malioboro hingga Keraton. Bangunan yang konon dibangun pada abad ke-17 ini dulunya adalah kantor asuransi Niil Mastchappj pemerintah kolonial Belanda sebelum kemudian dijadikan kantor radio oleh Jepang. Dengan andong di depannya, saya pikir nuansa abad-abad terdahulu sedikit terendus. Sampai saat ini pun wisatawan paling suka naik andong atau berjalan kaki melewati bangunan ini.
Atau naik becak, misalnya? Lebih romantis karena getarannya lebih dekat. Hanya tukang becak yang menambah nuansa humanisme yang bertahan dengan prinsip kerja keras.
Waktu gambar ini saya ambil, ada puluhan andong dan ratusan becak yang lalu lalang membawa wisatawan. Kebanyakan dari mereka dari dalam negeri. Bus-bus yang parkir di sekitar Gedung BNI dan gedung Bank Indonesia pun kebanyakan berplat Jakarta atau bahkan luar Jawa.
Yang di atas ini salah satu sudut saja. Entah apa maksudnya saya juga sulit menjelaskan. Tapi pilar-pilar kecil yang tertancap di trotoar Km. 0 ini sepertinya digunakan untuk menghalangi kendaraan bermotor melintas ke atas pedestrian. Jelas cara itu tidak bekerja, karena buktinya setiap musim liburan kawasan Km. 0 selalu dijejali sepeda motor oleh tukang parkir liar.
Mumpung sedang di jalan dan mencoba fotografi jalanan, sekalian saja saya coba teknik panning, yaitu mengikuti benda bergerak cepat dengan pengukuran fokus yang presisi dan berpusat pada satu objek saja. Kira-kira foto di atas dan di bawah ini bisa mewakili. Street juga kan. He he he ....