Mohon tunggu...
Fandi Sido
Fandi Sido Mohon Tunggu... swasta/hobi -

Humaniora dan Fiksiana mestinya dua hal yang bergumul, bercinta, dan kawin. | @FandiSido

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Password*

30 Mei 2012   11:14 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:36 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (gfi.com)

[caption id="" align="alignnone" width="400" caption="Ilustrasi (gfi.com)"][/caption] **

Alya kesal. Entah bagaimana awalnya, ia hanya berdua terjebak di dalam lift yang macet itu. Bersama Dimas, cowok yang dibencinya.

Alya mengomel entah kepada siapa. Kepada Dimas ia tak sedikitpun menyapa. Tapi cowok itu tahu diri dan senyum saja. Tombol darurat sudah dipencet tujuh kali.

Dua jam saling diam, akhirnya Dimas mengeluarkan komputer tabletnya, menyodorkan kepada Alya. Cowok itu berusaha membuka pintu, sementara tablet dipegang Alya.

“Apa passwordnya?” Layar belum terbuka.

Dimas tersenyum. “U-N-T-U-K-M-U-A-L-Y-A,” jawabnya.

Heran, lalu perempuan itu akhirnya tersipu malu. Alya tak menyangka. Betapa Dimas menyukainya sedalam itu. Mereka dibebaskan pukul tiga, tapi Alya jadi ingin lebih lama.

============

*Nah, yang ini akhirnya tepat 10o kata. He he ....

Hasil latihan fiksi kilat  lainnya:

Polisi Lajang

Tiga Hari Mencari Teladan

Jelang Pernikahan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun