Mohon tunggu...
Fandi Sido
Fandi Sido Mohon Tunggu... swasta/hobi -

Humaniora dan Fiksiana mestinya dua hal yang bergumul, bercinta, dan kawin. | @FandiSido

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Satu Kisah Lagi

20 April 2012   16:34 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:21 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="400" caption="Ilustrasi (backseat-love.tumblr.com)"][/caption] *** Tak banyak yang kutahu. Karena itu aku selalu bilang "menurutku". Tak seperti kau yang mengenyam rindu. Peduli cinta dan semua tentang aku. Di suatu taman aku terdiam mengagumi langit, menerka bentuk awan atau senyum yang menawan. Di tempat yang sama kau duduk berayun, menyusun kata tentang rasa yang kadang rumit kau bentuk. Indah dunia ketika hening berdamai dengan banyak suara. Kita bersua ketika kau bilang sesuatu akan menjadi indah di antara kita. Radio memutar lagu yang sama. Dan kau bersenandung sambil mengetuk-ngetukkan pena. Menerka perasaanku betapa manisnya kita bersama. Seperti permen kecil, manis dan penuh warna. Aku menggumam di malam  hari ketika melihatmu tertidur di atas lengan yang terlipat. Keindahan pikiranmu tersimpan bersama mata yang tertutup rapat. Tak kuusik dan tak kuhardik. Permen kecil kutaruh dalam toples sebagai hadiah kecil saat nanti kau kembali terjaga. Musik melantun lembut. Dan angin melambai sampai subuh. Aku kembali terdiam lalu tersenyum. Menyadari betapa bodohnya aku jika melepaskan tanganmu. Atau jika melupakan suaramu. Aku bukan penyair. Hanya penggumam. Tapi ini tentang perasaanku yang menjelma menjadi serbuk di sekitar pelangi. Hanya terlihat ketika embun membasahi. Bermimpilah dengan indah, lalu sebut namaku saat bangun di pagi hari nanti. Aku akan tetap di sini, untuk satu kisah lagi. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun