Mohon tunggu...
Fandi Sido
Fandi Sido Mohon Tunggu... swasta/hobi -

Humaniora dan Fiksiana mestinya dua hal yang bergumul, bercinta, dan kawin. | @FandiSido

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Berkat YouTube, Pelajar Jepang di California Tahu Keluarganya Selamat

16 Maret 2011   01:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:45 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="624" caption="Akiko Kosaka (CNN, Tom Larson)"][/caption] Akiko Kosaka, pelajar asal Jepang di University of California di Riverside Amerika Serikat sudah kehilangan harapan mengenai keselamatan keluarganya di Minami Sanriku pasca-gempa dan tsunami yang melanda Jepang, Jumat minggu lalu. Desa yang dihuni sekitar 17.000 kepala keluarga tersebut diberitakan telah hancur dan menyisakan banyak korban jiwa akibat terjangan gelombang laut setinggi lebih dari 3 meter. Tiga hari lamanya Kosaka berusaha mencari tahu keadaan keluarganya hingga pada hari ke-4 pasca-bencana ia menerima email bahwa adiknya, Yukiko telah diselamatkan dan sedang mengungsi di sebuah sekolah. Akan tetapi apa yang terjadi pada kedua orangtuanya, kakek dan neneknya, serta kakaknya yang sebelumnya tinggal satu atap, ia belum tahu. Saat walikota setempat mengumumkan dirinya nyaris tidak selamat dari bencana di desa itu, Kosaka semakin khawatir hal terburuk telah menimpa ayah dan anggota keluarga lainnya. Saat diwawancarai oleh CNN pada Selasa (15/3/2011) malam, ia mengekpresikan ketakutannya. "Saya pikir mereka tidak selamat." katanya sambil terisak-isak. "Saya menangis selama tiga hari ini, Jumat, Sabtu, Minggu." katanya lagi. Hingga akhirnya, ia mendapatkan kabar dari salah satu teman yang menghubunginya tentang keberadaan sebuah video berdurasi sekitar 45 menit di situs YouTube menunjukkan bahwa rumah keluarga Kosaka adalah satu-satunya rumah yang masih berdiri di antara puing-puing desa. Video tersebut dikabarkan menunjukkan kakaknya sedang melambai-lambaikan tangan ke kamera wartawan sambil mengatakan, "Kami semua selamat." Kosaka sempat panik ketika seharian mencari di internet namun tidak menemukan video yang dimaksud. Pertolongan akhirnya datang melalui sebuah email yang melampirkan link dari video tersebut kepadanya. Ketika menyaksikan video itu untuk pertama kalinya di dalam rumah kontrakannya di Riverside, California, reaksi Kosaka mengejutkan semua penghuni rumah. "Saya berteriak, dan membuat penjaga rumah terbangun dan membuat mereka mengira sesuatu yang buruk telah terjadi. Mereka bertanya apa yang terjadi, saya berkata, 'Mereka selamat!'". Dalam video tersebut, kakak Kosaka, Shoko yang berusia 24 tahun nampak sedang berdiri di beranda lantai dua rumahnya, tepat di luar kamar Kosaka. Ia berusaha menarik perhatian media yang membawa kamera video dan berpesan tolong sampaikan kepada saudaranya di Californya bahwa keluarganya baik-baik saja. Saat diwawancarai tersebut Kosaka masih berusaha mengirimkan pesan melalui video dan media lainnya dengan tujuan menyampaikan pesan ke Jepang bahwa ia sudah menerima pesan yang dikirim keluarganya. Kosaka masih harus melihat video yang menampilkan keadaan ayahnya, Natsumi, ibunya, Noriko, serta kakek dan neneknya. Rumah keluarga kosaka menjadi satu-satunya yang bertahan di desa Minami karena sekitar 5 tahun lalu ayahnya membangun rekonstruksi baru yang membagi rumah menjadi dua bagian lengkap dengan ruang bawah tanah. Rumah-rumah lain di desa itu sudah dimakan usia dan tidak diperbaharui, kata Kosaka. Dalam video YouTube yang melegakan tersebut nampak kakak Kosaka memegang papan bertuliskan "KELUARGA KOSAKA" lalu berteriak "Karena adik kami sedang berada di Amerika, tolong sampaikan bahwa kami semua selamat."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun