Mereka malam ini berpihak padamu.
Aku kembali merapatkan jemariku satu dan lainnya.
Kembali menenggelamkan diri dalam lamunan logis yang tak jelas ujungnya.
Otak lelakiku memaksa menyembunyikan perasaan untuk malam ini. Entah besok bagaimana.
Semua keluh kesahmu di depanku sudah menjadi bintang.
Cahayanya ada, walaupun mereka hanya mencarimu.
Mereka selalu tahu kau tidur di mana nanti.
Mereka bernyanyi setiap kali kau menarik napas.
Aku kini membuka telapak tangan, bukan sebagai Romeo atau Michael Angelo.
Aku hanya seiris hati yang terlalu memanjakan tempo.
Terlelap dalam rasa sakit atas kenangan pahit.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!