Mohon tunggu...
Fandi Sido
Fandi Sido Mohon Tunggu... swasta/hobi -

Humaniora dan Fiksiana mestinya dua hal yang bergumul, bercinta, dan kawin. | @FandiSido

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Situasi Terkini Posko Pengungsian Kampung Bugisan, Prambanan, Klaten

10 November 2010   06:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:43 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Satu lagi posko pengungsian korban Merapi adalah di kampung Bugisan Prambanan, Klaten. Desa ini berjarak kurang lebih 2 km dari batas kota Yogyakarta dan Kebupaten Klaten di Jawa Tengah. Ribuan pengungsi yang tersebar di sedikitnya dua desa, Tlogo dan Bugisan ini merupakan pengungsi yang sebagian besar dievakuasi dari Sleman bagian timur dan Wilayah lereng Merapi di Klaten. Pagi ini (10/11) nampak posko-posko pengungsian masih padat antara lain di Kantor Desa Tlogo, Kompleks SLTPN Muhammadiyah 17 Prambanan, dan Masjid Nurul Fajri di Kampung Bugisan. Ratusan personel TNI dan Marinir juga masih nampak berjaga. Mereka mendirikan sedikitnya lima barak sebagai pos komunikasi, pelayanan garda depan, dan rumah sakit sementara. [caption id="attachment_72277" align="aligncenter" width="300" caption="Pengungsi Asal Magelang dan Boyolali di Salah satu Posko Muntilan "][/caption] Bantuan Air Bersih PDAM Klaten Hari ini juga bantuan masih terus datang ke posko pengungsian ini. Dua tangki air bersih berkapasitas masing-masing 1.000 liter didatangkan langsung oleh PDAM Kabupaten Klaten dan dipasang di Posko Masjid Nurul Fajri. Selain untuk stok air bersih keperluan mandi dan MCK, Tangki air bersih ini dilengkapi keran yang bisa dimanfaatkan sewaktu-waktu untuk sekedar cuci badan atau wudhu. Hingga pukul 11:00 WIB satu uni mobil tangki PDAM Kab. Klaten juga masih standby. Kebetulan, saat liputan ini dilaksanakan telah tiba pula satu mobil bantuan berlambangkan "ACT"-Aksi Cepat Tanggap- yang dari plat nomor polisi kendaraannya berasal dari Surabaya. Selain itu, ada pula satu truk berplat Semarang membawa beberapa relawan yang sebagian besar adalah laki-laki muda. Beberapa kardus sudah ditumpuk di pelataran Masjid nampaknya baru saja dibongkar oleh distributor. Pengungsi Mulai Aktif Di posko pengungsian ini, nampak kegiatan pengungsi lebih banyak di luar bangunan dan lebih aktif. Sebagian besar pengungsi sudah menghabiskan waktu 6 hari di sini. Nampaknya untuk mengatasi rasa bosan dan jenuh, beberapa pengungsi yang hampir semua adalah wanita lanjut usia memotong-motong kayu bekas di halaman masjid. Mereka kemudian merapikan, membersihkan, lalu membawa potongan-potongan kayu tersebut ke belakang masjid arah dapur umum. Salah satu relawan, Rosi mengiyakan bahwa memang sudah hampir tiga hari belakangan ini kegiatan masak memasak di dapur umum juga dibantu oleh ibu-ibu pengungsi. Tak mau kalah, beberapa orang pria setengah baya juga nampaknya mulai bisa membersikan diri, kendaraan sepeda motornya, sambil mengawasi jemuran yang diletakkan sedemikian rupa di pagar-pagar masjid. Beberapa juga diantaranya sedang berbincang dengan para relawan sambil menikmati makanan kecil hasil kiriman bantuan dari kota. Ketika ditanya, relawan mengaku stok logistik bantuan berupa makanan dan minuman sudah lumayan cukup untuk beberapa hari ke depan. Pengungsi lebih membutuhkan peralatan dapur, peralatan mandi, dan obat-obatan keperluan PPPK. [caption id="attachment_72275" align="aligncenter" width="200" caption="Marinir bersama Pengungsi di Desa Tlogo, Prambanan (gresnews)"]

1289368797615444598
1289368797615444598
[/caption] Hingga siang ini Merapi nampak masih mengeluarkan kepulan awan panas yang tersapu angin ke arah Barat pasca letusan susulan Selasa malam. Belum semua posko pengungsian korban Merapi teratasi optimal. Posko Stadion Maguwoharjo mulai sesak, sedangkan posko di daerah Muntilan Magelang justru paling memprihatinkan karena belum banyak bantuan yang diterima lantaran akses jalan minim. Pengungsi secara swadaya membuat pengumuman permintaan bantuan sendiri di pinggir jalan guna melanjutkan perjuangan melawan bencana ini. [caption id="attachment_72276" align="aligncenter" width="594" caption="Pengungsi Melihat Hujan dari Dalam Barak, Muntilan"]
1289368878228638081
1289368878228638081
[/caption] [caption id="attachment_72278" align="aligncenter" width="300" caption="Semburan Merapi Rabu pagi (Kompas.com)"]
1289369078548266115
1289369078548266115
[/caption] Salam Kompasiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun