Mohon tunggu...
Fandi Sido
Fandi Sido Mohon Tunggu... swasta/hobi -

Humaniora dan Fiksiana mestinya dua hal yang bergumul, bercinta, dan kawin. | @FandiSido

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Yuk, Berlomba-lomba Jadi Pahlawan Kesiangan

18 Juli 2010   17:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:46 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Haha... Inikah pahlawan kesiangan itu? Hahaha...!" [caption id="attachment_197797" align="aligncenter" width="300" caption="ilustrasi, dipinjam dari johanhadinoto.co.cc melalui google."][/caption] Melihat serangkaian catatan panjang perjalanan masalah yang menimpa negeri ini, kita selalu diingatkan untuk berbesar hati, pikiran, dan ruangan agar bisa selalu berbagi ruang dengan yang lain. Di saat jarak perbedaan yang jahat dengan yang baik semakin buram, memang semakin banyak panggilan bagi kita untuk bergabung menjadi bagian dari laskar perubahan. Untuk itu, yang nampak saat ini dengan kondisi yang terlanjur terpuruk di beberapa sisi, menjadi "pahlawan kesiangan"-pun sudah sangat membantu perbaikan bangsa. Panggilan untuk jadi pahlawan kesiangan pun tidak muluk-muluk jika kita lihat keadaan di sekitar kita sekarang. "Itu kamu guru, besok langsung ubah saja metode pelajaran kamu dari yang otoriter dan monoton menjadi lebih segar, fleksibel sekaligus menyentuh emosi murid-murid." atau... "Nah, karena aku seorang polisi, maka mulai besok akan selalu waspada dan siap-siap menghentikan setiap gejala dan tanda-tanda penyuapan di jalan-jalan." atau lagi... "Saya pejabat, mulai besok saya berangkat ke kantor pukul 6 pagi saat lalu lintas masih lengang, agar nanti tidak perlu dikawal oleh polisi lalulintas dan perjalanan berangkat kerja masyarakat pun tidak begitu terusik." Saatnya semua jadi pahlawan. Dan jika memang terpaksa disebut pahlawan kesiangan, maka saat ini adalah waktu terbaik sebelum semuanya menjadi malam dan tidak tertolong lagi. Jika terwujud, maka kita bisa membalik makna dari kutipan kalimat pembuka di atas menjadi: "Ya. Inilah pahlawan kesiangan itu! Kau lihat?" Tanpa maksud keberpihakan di salah satu ormas, izinkan saya mengutip perkataan Bapak Surya Paloh saat berpidato di Kaltim siang tadi, "Bangsa kita butuh orang-orang yang bisa melakukan perubahan mendasar, bahkan dari hal-hal yang kecil di masyarakat, karena perjalanan sejarah bangsa kita bisa dibangun kembali dari saat ini hingga tidak ada lagi rapor merah dalam sepuluh, dua puluh, atau seratus tahun mendatang." Jadi, siapkah Anda menjadi pahlawan kesiangan besok? Hmm....

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun