Mohon tunggu...
Afrizian Razzan
Afrizian Razzan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi bermain game dan bersantai

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Guru di Sumbawa Dipolisikan karena Menghukum Murid yang Tidak Sholat

9 Oktober 2023   06:07 Diperbarui: 9 Oktober 2023   14:14 1262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Credit:https://vt.tiktok.com/ZSNFC3x8f/

Baru-baru ini ada kasus yang cukup menarik perhatian publik yaitu seorang guru agama di SMK Negeri 1 Taliwang, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, dipolisikan oleh orang tua murid karena menghukum anaknya yang tidak sholat. Guru tersebut bernama Akbar Sarosa, yang merupakan guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah tersebut.

Kronologi kejadian berawal dari Akbar yang mengajak para siswa sholat karena sudah memasuki waktu dzuhur Namun,Akbar mendapati 3 orang siswa yang tidak mengikuti sholat sehingga Akbar pun menegur siswa tersebut tapi tegurannya tidak dihiraukan oleh ketiga siswa tersebut,akhirnya Akbar menghukum muridnya dengan cara memukul telapak tangan dan pundaknya.Orang tua murid yang tidak terima anaknya dihukum kemudian melaporkan Akbar ke polisi. Mereka menuduh Akbar telah melakukan kekerasan terhadap anaknya.

Akbar mengaku bahwa dirinya hanya ingin mendidik muridnya untuk menjalankan ibadah sholat. Ia tidak bermaksud untuk melakukan kekerasan."Saya hanya ingin mendidik murid saya untuk menjalankan ibadah sholat. Saya tidak bermaksud untuk melakukan kekerasan," kata Akbar kepada wartawan.Akbar pun dilaporkan ke polisi dan dituntut 50 juta rupiah atas tindakannya.Kisah ini viral usai diunggah oleh akun tiktok dengan nama @deni_ali28,akun tersebut juga mengunggah dengan caption”Aksi solidaritas PGRI Kab.Sumbawa Barat dan Kab.Sumbawa NTB untuk Pak Akbar.Semoga Pak Akbar bebas dari segala tuntutan hukuman.Aamiin”

Kasus ini tentu saja membuat publik kesal lantaran orang tua murid yang mempolisikan seorang guru karena guru tersebut ingin muridnya menjadi murid yang taat beragama.Sebenarnya hal ini tidak akan menjadi masalah besar jika orang tua murid tidak menuntut Akbar ke kepolisian tetapi menyelesaikan masalah tersebut dengan cara bermusyawarah dengan Akbar.Dengan cara ini kedua belah pihak bisa saling bertukar pendapat,orang tua murid akan memberi masukan bagaimana cara mengingatkan siswa yang enggan mengikuti sholat dengan cara yang halus tanpa melakukan hukuman fisik dan orang tua murid juga akan dapat masukan apa pentingnya sholat untuk diri kita dan juga anaknya agar anaknya bisa tumbuh menjadi orang sholeh dan beriman.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun