Mohon tunggu...
Afriza Yohandi Putra
Afriza Yohandi Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

NIM : 43223110005 | Program Studi : Sarjana Akuntansi | Fakultas : Ekonomi dan Bisnis | Jurusan : Akuntansi | Universitas : Universitas Mercu Buana | Dosen : Prof. Dr. Apollo, M.Si., Ak.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Integritas Sarjana dan Omptimalisasi Perkembangan Moral Kohlberg's

17 Oktober 2024   21:24 Diperbarui: 17 Oktober 2024   21:24 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Integritas akademik telah menjadi salah satu pilar utama yang mendefinisikan kualitas dan kredibilitas institusi pendidikan tinggi. Dalam konteks dunia akademik yang semakin kompetitif, tantangan terkait integritas tidak hanya mencakup plagiarisme atau pelanggaran hak kekayaan intelektual, tetapi juga mencakup bagaimana para sarjana dan mahasiswa menginternalisasi nilai-nilai etika dan moral dalam setiap aspek kehidupan akademis dan profesional mereka. Integritas adalah nilai fundamental yang membentuk perilaku individu, mencerminkan karakter seseorang, dan menjadi landasan dalam proses pendidikan yang bertujuan untuk menghasilkan individu yang kompeten, bermoral, dan bertanggung jawab secara sosial.

Namun, menegakkan integritas akademik bukan hanya persoalan menghindari pelanggaran aturan, melainkan tentang bagaimana membangun karakter moral yang kuat, di mana mahasiswa dan sarjana tidak hanya memahami aturan, tetapi juga memiliki motivasi intrinsik untuk melakukan hal yang benar, meskipun di bawah tekanan atau godaan untuk bertindak tidak etis. Di sinilah pentingnya memahami teori perkembangan moral, salah satunya teori Perkembangan Moral Kohlberg. Teori ini membantu kita memahami bagaimana manusia berkembang dalam pengambilan keputusan moral dari tahapan awal yang didorong oleh kepatuhan terhadap aturan hingga mencapai tingkatan tertinggi, di mana keputusan moral didasarkan pada prinsip-prinsip universal yang berlaku untuk kebaikan seluruh umat manusia.

Dalam konteks pendidikan sarjana, teori perkembangan moral ini sangat relevan. Banyak mahasiswa menghadapi dilema etis selama masa studi mereka, baik dalam tugas akademik, riset, hingga persiapan untuk masuk ke dunia profesional. Misalnya, seorang mahasiswa mungkin dihadapkan pada situasi di mana mereka harus memutuskan apakah akan melakukan plagiarisme untuk mendapatkan nilai yang baik atau menyelesaikan pekerjaan dengan jujur, meskipun hasilnya mungkin tidak optimal. Dilema seperti ini membutuhkan kemampuan berpikir kritis secara moral, dan di sinilah teori Kohlberg memberikan panduan penting.

Sementara itu, perkembangan teknologi dan globalisasi telah menciptakan dunia yang semakin terhubung, yang membawa tantangan baru terkait etika dan integritas. Mahasiswa saat ini tidak hanya perlu bersaing dalam ranah lokal, tetapi juga dalam pasar global yang menuntut standar profesional yang tinggi. Dalam dunia yang semakin digital, masalah seperti plagiarisme online, manipulasi data, hingga etika dalam penggunaan kecerdasan buatan (AI) menjadi tantangan baru yang harus dihadapi oleh generasi akademisi saat ini. Oleh karena itu, pendidikan tinggi tidak cukup hanya memberikan pengetahuan teknis, tetapi juga harus mampu menanamkan nilai-nilai moral dan etika yang kuat agar lulusannya dapat menjadi pemimpin masa depan yang berintegritas.

Pada saat yang sama, pentingnya integritas akademik juga mencerminkan peran institusi pendidikan tinggi dalam membentuk masyarakat yang lebih adil dan bertanggung jawab. Universitas dan perguruan tinggi tidak hanya bertanggung jawab untuk menghasilkan individu yang cerdas secara intelektual, tetapi juga bertanggung jawab dalam mencetak individu yang mampu berpikir etis, memiliki komitmen terhadap kebenaran, dan peduli terhadap kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Dengan demikian, integritas dan perkembangan moral menjadi aspek yang tidak terpisahkan dalam upaya menciptakan pendidikan yang berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Lebih jauh lagi, dalam era modern ini, di mana tantangan sosial, politik, dan ekonomi semakin kompleks, para sarjana dituntut untuk memiliki kesadaran moral yang lebih tinggi dalam menyikapi isu-isu global seperti ketimpangan sosial, perubahan iklim, hak asasi manusia, dan etika teknologi. Mereka diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang tidak hanya berfokus pada keberhasilan pribadi, tetapi juga pada kontribusi yang mereka berikan untuk masyarakat yang lebih luas. Oleh karena itu, integritas akademik dan perkembangan moral tidak hanya penting bagi keberhasilan akademis, tetapi juga untuk membangun kepemimpinan yang beretika di masa depan.

Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara integritas akademik dan perkembangan moral mahasiswa, dengan menggunakan teori Kohlberg sebagai kerangka kerja untuk memahami bagaimana moralitas seseorang dapat berkembang dari waktu ke waktu. Selain itu, artikel ini juga akan membahas langkah-langkah strategis yang dapat diambil oleh institusi pendidikan tinggi untuk mengoptimalkan perkembangan moral dan integritas di kalangan mahasiswa, baik melalui integrasi pembelajaran moral dalam kurikulum, penegakan kode etik, hingga pengembangan karakter melalui program mentoring dan pelatihan.

WHAT?

Afriza
Afriza

Pengertian Integritas Sarjana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun