Siapa itu yang memakai jas merah setiap hari
Berkeliling sosial media dan memberitakan dunia digital hari-hari
Jari kasar yang menulis pendidikan serta mengunduh referensi  dari belahan dunia lain
Terkadang politik atau kehidupan masyarakat yang labil
Sering kali juga menelisik ke dalam kegelapan yang ada di antara kota maupun desa meskipun kecil kemungkinan terbuka sendiri
Mungkin asik juga berseliweran di komentar media-media yang ia benci karena kebanyakan berisi oleh jokes bapak-bapak atau bocil kematian istilah hari ini
Ah jas merah yang dikenakan juga sudah luntur, robek, dan dekil.
Namun berkatnya ada peningkatan yang tadinya melumpuri bangsa kita hari ini sekarang mulai terlihat adanya kerikil
Walaupun orang itu terlalu narsistik terhadap hari-hari yang terjadi di sini
Lalu sampai kapan itu benar mengubah kehidupan dari dunia digital yang dikuasi menjadi kenyataan, tapi sekali lagi akan mustahil
Jas merah telah luntur, robek, dan dekil!
Sebaiknya orang itu mengganti jas merahnya dengan pakaian yang lebih bermerek atau membuat kostumnya dengan bordiran berdikari
Sebab ia, kan, selalu tampil di acara media sosial ini dan jumlah pengikutnya jutaan dan lebih banyak dari guru, buruh, atau petani
Lebih baik ia keluar dari dunia digital yang dikuasai
Karena masyarakat yang benar-benar butuh ia pasangi keterampilannya adalah masyarakat kecil yang ditinggal jauh dari kata digitalisasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H