Mohon tunggu...
Afrizal Ramadhan
Afrizal Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Bekerjalah pada keabadian

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Luka

11 Juli 2024   12:34 Diperbarui: 11 Juli 2024   12:36 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kalau luka mengalir
Dalam dadaku menguak segala buih
Ada dendam dan sakit terjaga di hati
Belum lagi tambah mengabadi setelah ditulis

Kapan terakhir aku menikmati sepi yang damai?
Sudah sekian!
Aku belum pernah benar di mata orang
Telah lama tersingkir dari kata baik

Ini kubawa dan kulukis terang-terang dalam kepala
Biar kuingat hari-hari paling menyedihkan
Pun ingin kubuktikan bunga yang tumbuh akan mati
Aku mati lebih dulu dari kepala orang-orang!


2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun