Mohon tunggu...
Afrizal Ramadhan
Afrizal Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Bekerjalah pada keabadian

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pesan Bapak

3 Juli 2024   14:19 Diperbarui: 3 Juli 2024   14:32 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aduhai anakku terkasih,
Bukan tak mau memberitahumu sebuah arti
Bukan pula membiarkanmu mencari sendiri
Tapi hidupku telah jauh terjaga dari mega bintang di langit

Hidup ini adalah kebebasan yang mutlak
Bunga kristal bisa tersingkir hanya karena satu kelopak
Lambat laun pun kau akan mengerti
Betapa pun ingin mengutuk--menambah pedih

Nanti pun ada banyak kedilemaan
Umpama terjebak di lumpur dan banyak bergerak hanya akan memakanmu saja
Sementara terjebak di pandang harta karun saat yang kau butuhkan adalah makan dan minum maka keluarlah!
Ada banyak hal yang benar-benar kau mesti pikirkan

Dulu bapak sering mencari segenggam keberuntungan
Namun perlahan itu hanya keluar dari sela-sela jari saja
Bapak pernah meminta agar diberikan genggaman yang kuat
Tapi berapa sia-sia hanya sedikit juga yang tergenggam
Dan bapak mulai berjalan dari sedikit itu untuk dibawa pulang

Aduhai anakku tercinta,
Siapa pun yang paling terhebat dalam dunia ini adalah bukan apa-apa
Kesedihan dan kebahagiaanmulah yang terpenting
Jangan pernah memberi penyesalan tempat di hati
Kehidupan hingga akhir hanya berpaku pada dirimu sendiri dan titik.

2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun