Kini hari-hariku sepi dan dingin
Kurasa jemariku mulai lelah menulis
Apalagi menorehkan sebuah puisi
Sebab puisi mesti terbuai dari hati
Tiada ingin kembali
Tempat di mana kutinggal telah sunyi
Dalam dadaku terluka dan sakit
Aku sendiri akan menyesali ini
Kini ada tiga musim di sini
Hujan, kemarau, dan menangis
Ada hangat bercampur dingin
Tapi hidupku telah menjadi butiran kecil
Sungguh tiada arti
Lalu siapa yang masih membaca puisi
Kalau kutulis sekalipun pasti sepi dan sedih
Semua lebur menjadi debu tak abadi
Perasaanku lenyap, semangatku mati
Begitulah aku tanpa sebuah arti
Adalah berita yang paling tidak kuingin
Tetapi tetap masih kusimpan erat sendiri
Aku adalah puisi dikubur dalam sebuah peti.
2024