Mohon tunggu...
Afrizal Ramadhan
Afrizal Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Bekerjalah pada keabadian

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sajak Penghidupan

7 Juni 2024   20:25 Diperbarui: 7 Juni 2024   21:12 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Presiden--Raja--Tuan penguasa, bukankah tangan-tangan terhubung di lenganmu
dapat mendesak keluar bola hitam yang sekian lama memadati bangsa Palestina?
Bukankah kekuatan besar lahir mengalir dari satu kesatuan dan bukankah hati
setiap manusia akan lebih baik pada saat menerima juga memberi kebahagiaan
daripada penderitaan?

Kini kita telah menyaksikan bagaimana kesengsaraan yang begitu tragis di sana.
Apalagi setelah perang dunia yang telah lama dikubur dalam-dalam, bukankah
cita-cita selanjutnya adalah menciptakan sebuah dunia di mana setiap manusia
berhak hidup dengan baik?

Bumi kita, luas dan indah serta berisi ambisi besar manusia, bukankah bisa
memberikan harmoni yang cerahnya dapat mengisi seluruh bagian dunia ini?
Membersihkan badai, menciptakan sebuah toleransi, kemudian bukankah
akan tercipta hangatnya penghidupan yang adil bagi semuanya?

2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun