Mohon tunggu...
Afrizal Ramadhan
Afrizal Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Bekerjalah pada keabadian

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menghilang

17 Oktober 2023   09:15 Diperbarui: 17 Oktober 2023   09:19 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Datang banyak sekali ombak menerkamku
Seolah aku ingin terhibur
Oleh laut biru yang terbuka lembut
Yang katanya: cuma untukku

Aku bilang gelombang itu mimpi-mimpi
Yang kubuang jauh-jauh!
Pecahan suara itu membikin telingaku sakit!
Tapi mengapa aku begitu sedih?

Apa aku terlalu menyisir karang pada sela-sela haru?
Apa aku melupakan kehidupan yang tenang?

Aku kira, sekarang
Detik-detik telah tertelan gelombang
Dan aku mulai menyanyikan sebuah lagu perpisahan
Masa-masa yang manis
Menghilang.


Jakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun