Mohon tunggu...
Afrizal Ramadhan
Afrizal Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Bekerjalah pada keabadian

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mengarang Masa Lalu

5 Maret 2022   19:59 Diperbarui: 5 Maret 2022   20:03 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Orang bicara bahagia dan derita
Orang geram ketika mengenang
Orang sedih menuju jalan yang lapang
Mereka semua bercerita: reruntuhan ini,
kisah-kisah yang pernah terjadi; betapa pernah
aku merasa jadi seorang yang paling mencintai

Menelisik bayang masa lalu
Berjalan terbata-bata sembari bernyanyi
"Tenang saja, perpisahan tak menyedihkan
Yang menyedihkan adalah bila habis ini kita lupa."
(The Panasdalam Bank-tenang saja)

Kadangkala berpikir di dalam diri ada sebuah tempat
Di mana cinta tinggal dengan setia
Seperti hangat matahari pagi yang bangun
Menyalakan kenangan-kenangan itu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun