Indonesia sering disebut sebagai negara yang rawan bencana alam, seperti gempa bumi, tsunami, dan letusan gunung berapi. Gempa bumi adalah bencana yang paling menakutkan karena terjadi tiba-tiba dan dapat menyebabkan kerusakan besar. Salah satu dampak terbesar gempa bumi adalah tsunami, yaitu gelombang laut besar yang biasanya muncul akibat pergeseran dasar laut.
Sebagai negara yang berada di jalur Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire), Indonesia sering mengalami gempa tektonik maupun vulkanik. Bahkan, 81% gempa besar dunia terjadi di kawasan ini. Wilayah seperti Sumatera Barat yang diapit oleh patahan Semangka dan zona subduksi juga memiliki empat gunung berapi aktif, menunjukkan tingginya aktivitas geologi di daerah tersebut.
Namun, di balik risiko besar ini, Indonesia memiliki peluang besar melalui pemanfaatan energi panas bumi (geothermal). Energi ini berasal dari panas di dalam bumi yang dihasilkan oleh aktivitas vulkanik, menjadikannya sumber energi yang bersih, terbarukan, dan ramah lingkungan. Jejak karbon dari energi panas bumi sangat rendah dibandingkan dengan bahan bakar fosil seperti batu bara.
Energi panas bumi juga memiliki keunggulan lain, seperti ketersediaannya yang stabil dan dapat diandalkan. Tidak seperti energi angin atau matahari yang bergantung pada kondisi cuaca, energi panas bumi dapat digunakan kapan saja. Selain itu, teknologi panas bumi juga dapat dimanfaatkan untuk pemanasan dan pendinginan bangunan, menjadikannya solusi serbaguna bagi berbagai kebutuhan energi.
Indonesia memiliki 40% cadangan panas bumi dunia, menjadikannya salah satu negara dengan potensi terbesar di dunia. Saat ini, kapasitas energi panas bumi yang digunakan baru sebagian kecil dari total potensinya. Namun, dengan penelitian dan pengembangan yang terus dilakukan, diharapkan pemanfaatan energi ini akan terus meningkat, mendukung kebutuhan energi dunia.
Pengembangan energi panas bumi di Indonesia juga sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam menyediakan energi bersih dan terjangkau (SDG 7) serta melindungi lingkungan dari dampak perubahan iklim (SDG 13). Selain itu, proyek geothermal dapat menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memenuhi kebutuhan listrik di daerah terpencil.
Dengan memanfaatkan energi panas bumi, Indonesia memiliki peluang besar untuk mengubah tantangan akibat posisi geografisnya menjadi keuntungan. Sumber energi ini dapat menjadi fondasi untuk menciptakan masa depan yang lebih bersih, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.
Muhammad Wildan Azizi, 166231058, Mahasiswa Teknik Elektro 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H