Imbauan pemerintah Indonesia kepada masyarakat tentang social distancing atau menjaga jarak dalam upaya memutus rantai penyebaran virus Corona/Covid-19 telah mempengaruhi tingkat kehidupan masyarakat. Penghasilan warga, terutama yang mengandalkan pendapatan dari kegiatan harian turun drastis. Usaha dagang sepi karena tidak ada pembeli. Penghasilan ojek online (ojol) juga menurun akibat sepinya penumpang.
Kondisi ini menggugah masyarakat yang mampu dan memiliki kelebihan rejeki untuk berbagi atau membantu saudara-saudaranya yang sedang kesusahan.
Baru-baru ini warga Sariak yang berada di perantauan merasa terpanggil untuk menolong saudaranya yang kesulitan dengan menyumbangkan uang untuk dibelikan sembako dan diberikan kepada yang membutuhkan. Dana yang disumbangkan tiap orang bervariasi, mulai dari Rp 100.000,- hingga jutaan rupiah. Yang cukup mengharukan adalah ada seorang hamba Allah yang menyumbang hingga Rp 100 juta. Dalam waktu singkat, ratusan juta rupiah sudah terkumpul. Jumlah tersebut terus meningkat dari hari ke hari.
Sariak adalah sebuah desa (biasa disebut nagari) yang terletak di Kecamatan Sungaipuar, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat. Desa tersebut sangat sejuk udaranya karena berada di kaki Gunung Merapi.
Warga Sariak umumnya suka merantau ke tanah Jawa, khususnya wilayah Jabodetabek. Mereka bergerak di berbagai bidang, seperti menjadi pedagang, pengusaha, karyawan swasta, dan pegawai negeri.
Panitia membuka rekening di Bank BCA dan Bank Mandiri atas nama Hendra untuk menampung sumbangan dari warga Sariak. Dana yang terkumpul selanjutnya dibelikan sembako, yang tiap paket sembako terdiri dari beras 10 liter, minyak goreng 2 liter, dan indomie 10 bungkus.
Untuk tahap pertama, sudah diberikan sebanyak 500 paket sembako kepada yang berhak menerimanya. Adapun tahap kedua hingga saat ini masih berlangsung. Pembagian sembako akan terus dilakukan hingga tahap ketiga dan seterusnya.
Menurut H. Datuk Tumanggung Nan Basa selaku penasihat panitia, pembagian sembako dilaksanakan di sejumlah titik, seperti Ciputat, Kemang, Depok, dan Bekasi. "Kami terus mengajak warga Sariak di perantauan untuk menyisihkan sedikit rejekinya guna meringankan beban saudara-saudara kita sesama warga Sariak yang terkena dampak Covid-19. Apalagi menjelang puasa Ramadhan, kebutuhan terhadap sembako pasti makin meningkat," ujarnya.
Sementara itu, H. Datuk Bungsu Nan Canggai mengatakan panitia telah mendata siapa-siapa saja yang berhak menerima bantuan sembako tersebut. Bagi yang belum sempat terdata, bisa langsung mendaftar kepada panitia yang telah ditunjuk. Sembako bisa diambil di titik terdekat dari tempat tinggal yang bersangkutan. "Kami berupaya sembako ini tepat sasaran sehingga bisa diberikan kepada orang-orang yang benar-benar berhak menerimanya."