Jika Anda melintas di jalan layang (flyover) Ciputat, Tangerang Selatan, berhati-hatilah. Baik mengendarai sepeda motor maupun mobil, terutama di malam hari. Apalagi pada saat hujan, karena jalanan jadi licin.
Selain tekstur jalannya yang melengkung, kondisi jalan juga gelap karena lampu jalan penerangan umum (JPU) sering mati. Situasi gelap tersebut tentunya sangat membahayakan pengguna jalan. Karena gelap, bisa saja pengemudi menabrak trotoar pembatas jalan.
Matinya lampu PJU ini tidak hanya terjadi di flyover Ciputat, tapi juga membentang sepanjang jalan Dewi Sartika di depan Pasar Ciputat hingga Jalan Ir. H. Juanda (dari UIN Syarif Hidayatullah menuju Gintung, hingga perbatasan Tangsel dan DKI Jakarta yang dibelah oleh Kali Pesanggarahan).
Sering matinya lampu PJU ini sangat disayangkan. Investasi yang telah dikeluarkan Pemkot Tangsel untuk pengadaan lampu PJU berikut tiang dan perangkat instalasi listrik lainnya sepertinya mubazir. Apalagi tidak berfungsinya lampu JPU itu justru berada di jalan protokol.
Jika malam hari, penerangan jalan di sepanjang Jalan Dewi Sartika dan Ir. H. Juanda hanya mengandalkan lampu kendaraan (sepeda motor dan mobil), ditambah dengan lampu neon box dari ruko-ruko yang berderet di sepanjang kedua jalan protokol tersebut.
Masyarakat sebenarnya sudah sering melaporkan padamnya lampu PJU ini, namun Pemkot Tangsel, dalam hal ini Bidang Penerangan Jalan Umum dan Pemakaman pada Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKP2), sepertinya kurang respons terhadap laporan tersebut.
Buktinya, sampai saat ini padamnya lampu sudah berlangsung lama dan tidak ada perbaikan sama sekali. Apakah aparat Pemkot tidak tahu? Rasanya nggak juga. Lampu PJU itu kan lokasinya di jalan protokol. Apa iya mereka tidak tahu kalau lampu tersebut mati? Apakah mereka tidak pernah melintas di jalan protokol tersebut? Rasanya tidak juga.
Menurut pendapat penulis, ada beberapa faktor yang menyebabkan mengapa lampu PJU di jalan protokol seperti Jalan Dewi Sartika dan Jalan Ir. H. Juanda dibiarkan mati tanpa ada perbaikan.
Pertama, Pemkot Tangsel kekurangan anggaran untuk perbaikan dan pemeliharaan lampu PJU. Hal ini bisa saja terjadi jika tidak ada perencanaan yang matang ketika hendak membangun instalasi lampu PJU tersebut. Dalam arti kata, Pemkot hanya semangat dalam membangun saja, tanpa memikirkan anggaran pemeliharaan dan perbaikan.