Rasa malas menyebabkan hilangnya konsentrasi dan motivasi seseorang dalam menyelesaikan suatu tugas, seseorang akan dihinggapi perasaan keengganan untuk sesegera mungkin menyelesaikan tugas yang seharusnya diselesaikan. Rasa malas dapat dikategorikan sebagai gangguan pada mental, bagi siapa saja yang sudah dihinggapi penyakit ini niscaya akan mengalami kekacauan pada seluruh kinerja yang dilakukannya dan ini jelas-jelas akan sangat merugikan karna sifat malas ini akan berdampak besar pada produktivitas sesorang
Rasa malas adalah musuh terbesar bagi siapapun baik anak kecil hingga orang dewasa sekalipun. Pada dasarnya tidak ada anak yang malas, apalagi anggapan sifat malas adalah sifat menurun yang tidak dapat diketahui penyebabnya dan tidak dapat dihilangkan sama sekali. Bila anak Anda malas atau diri Anda termasuk golongan manusia yang malas, maka yakinlah ada sesuatu hal yang salah dan perlu dicari tahu apa penyebabnya.
Sebelum mengetahui bagaimana cara mengatasi atau menghilangkan rasa malas di dalam diri, ada baiknya kita mengetahui apa sebenarnya penyebab dari munculnya rasa malas tersebut. Penyebab yang paling umum memunculkan rasa malas dalam belajar bagi setiap anak adalah sangat rendahnya rasa percaya diri pada anak Anda. Rasa rendah diri atau minder dapat pula menyebabkan munculnya sifat masa pada anak.
Bagi Anda para orang tua yang sudah mulai mendapati munculnya rasa malas pada anak Anda seyogyanya mampu menganalisa sebenarnya apa yang melatarbelakangi sifat itu dapat muncul. Jangan malah Anda sebagai orang tua langsung memberikan tuduhan kepada anak Anda dengan tuduhan yang tidak wajar seperti penggunaan obat-obatan yang terlarang atau konsumsi minuman beralkohol. Padahal penggunaan zat-zat terlarang tersebut dapat dikategorikan sebagai penyebab kemalasan sekunder bukan yang utama. Penyebab utama biasanya hal yang lebih mendasar seperti yang sudah dibahas sebelumnya yakni seperti kurangnya percaya diri.
Selain kurangnya kepercayaan diri yang dialami oleh seorang anak, ada penyebab lain yang kemungkinan mampu memicu munculnya rasa malas anak Anda dalam belajar. Kebuntuan dan kejenuhan juga dapat termasuk hal yang memicu munculnya rasa malas tersebut. Kejenuhan biasanya dibarengi oleh rasa bosan yang kemudian berakhir paa rasa malas. Ketika anak Anda sudah dihinggapi rasa jenuh dalam belajar pikiran anak Anda akan mengalami depresi atau bias dapat dikatakan sebagai kebuntuan pikiran. Kebuntuan pikiran ini adalah suatu keadaan di mana daya piker seseorang berada pada level terendah, otak tidak dapat berpikir secara keras hingga rasa malas pun hadir menyapa. Kebuntuan pada pikiran ini akan berdampak pada produktivitas pikirian anak Anda, menurunkan kinerja otak, dan menghambat jalannya kreatifitas. Kejenuhan dan kebosanan ini teramat bahaya apabila sudah menjangkit pikiran anak Anda. Rata-rata anak yang mudah mengalami rasa malas pada dirinya disebabkan karena dia begitu mudah mengikut kejenuhan dan kebosanan itu.
[caption caption="sumber : http://pondokkecil.com/blog/wp-content/uploads/2013/08/malas.jpg"][/caption]
Penjelasan di atas sudah membuka mata kita apa sebenarnya yang melatarbelakangi hadirnya rasa malas pada diri anak. Setelah mengetahui penyebab dari timbulnya rasa malas, penulis akan sedikit memberikan beberapa solusi untuk mengurangi bahkan menghilangkan rasa malas yang dialami anak-anak dalam belajar. Semoga mampu memberi manfaat.
Belajar di Lokasi yang Beragam
Rasa bosan adalah salah satu faktor yang mampu memicu munculnya rasa malaa belajar pada anak. Rasa bosan dapat pula muncul karena suasana yang tidak pernah berubah, hal ini pun dapat terjadi pada suasana belajar anak Anda. Suasana atau lokasi yang “itu-itu” saja akan memicu rasa bosan. Bagi Anda para orang tua, coba lah memberikan solusi kreatif agar semangat belajar anak Anda tetap tumbuh. Cobalah ajak anak Anda belajar di tempat-tempat yang berbeda bukan hanya di dalam kamar saja. Ajak mereka belajar bersama di teras rumah, di taman atau di tempat-tempat lain sehingga menciptakan suasana baru dalam belajar. Dengan hal demikian, kegiatan belajar tidak lagi merupakan momok yang menyebalkan justru berbalik menjadi suatu kegiatan yang menyenangkan dan sangat ditunggu-tunggu.