Tanggal 29 Juli 2023, pagi-pagi sekali saya melihat aktivitas di grup wa yg akan berkumpul mendengar cerita tentang asal muasal kopi Bah Pit sudah mulai ramai. Peserta ada yg datang dari Tangsel, Jakarta dan Bekasi.
Berawal dari postingan boss madyang Mas Rahab Ganendra di grup KPK (Kompasianer Pecinta Kuliner) berkolaborasi dengan Vlomaya (Kompasianer Pemerhati Budaya) akan mengadakan ngulik dapur plus ngopi-ngopi di Kedai produsen kopi di Bogor.
Acara akan dimulai jam 09:30 wib dan beberapa peserta sudah sampai di lokasi pukul 09:00 wib, sedangkan saya masih berjibaku menahan rasa deg-degan karena sejujurnya saya tidak dapat gambaran lokasi yg akan dituju .Â
Berbekal selalu bertanya dengan teman sebangku di bis yg mungkin sudah bosan mendengar pertanyaan saya "Masih jauh tidak ya Bu?", akhirnya pukul 09:30 WIB, bis keluar dari tol, saatnya mencari langkah berikutnya untuk mengejar waktu supaya tidak semakin lama telatnya.
Dan acara langsung dimulai begitu saya tiba, karena Ibu Nancy Wahyuni Yusuf, sebagai owner sudah siap sedia di tempat. Ibu Nancy menceritakan masa kecilnya di Kedai Kopi Bah Pit bersama dengan 2 saudaranya.Â
Babah Yoe Hong Keng, pemilik Kedai Kopi dengan logo kaca mata ini adalah Kakeknya Ibu Nancy. Kedai Kopi ini berada di Jl Empang, di belakang Mal BTM. di Jl Empang ini berjejer toko-toko kecil dan awalnya daerah ini dihuni banyak warga keturunan Arab. Mungkin karena berada diantara warga dengan ciri khas yg berbeda, Kakek Yoe Hong Keng dipanggil Bah Sipit.
Kedai Kopi Bah Sipit sudah ada sejak 1925, dan besar kemungkinan menjadi produksi kopi pertama di daerah Bogor. Ibu Nancy mengatakan produk kopi Bah Sipit sudah masuk ke istana negara. Bahkan saat ada pameran di museum kepresidenen  Republik Indonesia - Balai Kirti Bogor, satu-satunya produsen kopi yg diundang adalah Kedai Bah Sipit.Â
Termasuk saat ada pameran di museum nasional, Kedai Bah Sipit juga ikut serta diundang. Ini menunjukkan kalau Kopi Bah Sipit diakui sebagi kopi tertua di daerah Bogor. Penunjukan Kopi Bah Pit sebagai peserta, ini tentu sudah melalui kurasi oleh pihak yang kompeten dibidangnya.
Sebelumnya Kedai kopi Bah Sipit sempat hampir tutup karena tidak ada yg melanjutkan setelah Ayahnya Ibu Nancy menderita sakit, akhirnya Ibu Nancy bersedia melanjutkan estafet setelah berdiskusi dengan kedua saudaranya.
Ibu Nancy memperlebar produksi dengan memproduksi kopi Arabica juga, dimana sebelumnya Kopi yg disajikan di Kedai Bah Sipit awalnya hanya kopi robusta.Â
Bahkan Ibu Nancy juga mengembakan packaging yg sebelumnya hanya sampul coklat, sekarang disajikan dalam bentuk saset ataupun dalam kemasan botol.