Mohon tunggu...
Afriadi Samuel Sihombing
Afriadi Samuel Sihombing Mohon Tunggu... -

Seorang anak muda pecinta sepak bola, terutama Manchester United

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Ada Cinta dari Sepak Bola di Tengah Arus Kebencian Dunia Maya

2 Desember 2016   09:56 Diperbarui: 2 Desember 2016   20:12 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hampir seluruh pemain Chapecoense tewas dalam kecelakaan pesawat. Bola.net

Ungkapan cinta yang lebih mendalam diberikan oleh Atletico Nacional. Atletico Nacional yang merupakan lawan Chapecoense di final Copa Sudamericana mengusulkan agar gelar juara Copa Sudamericana 2016 diberikan kepada Chapecoense. Atletico merelakan kesempatan mereka menjadi kampiun untuk memberikan penghormatan bagi pemain-pemain yang telah berpulang menuju Sang Pemilik Dunia. Sebuah aksi yang berkelas!

Pemain - pemain pun tak mau ketinggalan mengungkapkan rasa cinta mereka sebagai sesama penggiat sepak bola. Nama-nama besar seperti Griezman, Scheweinsteiger, Kroos, Ronaldo dan David de Gea juga turut memposting ungkapan belasungkawa lewat laman media sosial milik mereka. Khusus bagi nama terakhir, posting-an yang ia unggah bukan hanya untuk tim secara keseluruhan tapi terdapat juga posting-an bagi salah seorang rekannya yang turut menjadi korban.  

Sebenarnya masih ada banyak ungkapan cinta lain yang diberikan untuk Chapecoense di dunia maya. Berbagai pesan positif untuk memberikan penghiburan dan penguatan diunggah dari berbagai penjuru bumi. Tidak peduli mereka mengenal atau tidak Chapecoense (bahkan sebelumnya tidak pernah mendengar nama klub tersebut), kehadiran ungkapan atau aksi belasungkawa di media sosial seolah - olah menjadi oase di padang gurun.

Semoga saja dari ungkapan-ungkapan cinta ini, Chapoense menjadi lebih kuat dari sebelumnya!

Semoga manusia-manusia di dunia (termasuk penulis) bisa belajar bahwa di tengah-tengah kebencian yang menjangkiti berbagai belahan dunia kita masih bisa terus berharap untuk menciptakan kehidupan yang lebih damai, karena sesungguhnya cinta di bumi ini tidak hilang dan masih tetap ada!  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun