Bulan Oktober benar - benar baru akan dimulai oleh Manchester United beberapa hari ke depan. Adalah North West Derby yang akan mengawali perjalanan berat MU di bulan Oktober ini. Bagaimana tidak, dalam rentang 13 hari (17 - 29 Oktober) Manchester United akan menjalani 5 laga dari biasanya sekitar 2 atau 3 laga dalam 2 pekan! Secara rinci, dari 5 laga tersebut, 3 diantaranya merupakan laga lanjutan kompetisi Premier League (yang menjadi target utama Mourinho dan MU musim ini).
Jadwal padat ini semakin terasa berat karena lawan - lawan yang dihadapi Setan Merah tidak dapat disepelekan begitu saja. Selain Liverpool, Chelsea dan Burnley menjadi lawan yang akan dihadapi dalam lanjutan Premier League. Status Chelsea sebagai tim besar dan bermaterikan banyak pemain bintang tentunya membuat Chelsea tidak akan dipandang sebelah mata oleh Mourinho.
Lalu bagaimana dengan Burnley? Rentetan hasil negatif dalam beberapa minggu terakhir tidak bisa dijadikan dasar mutlak buat Mourinho untuk meracik strategi secara setengah hati, karena Burnley bisa saja memberikan kejutan seperti yang mereka lakukan saat berhasil menghempaskan Liverpool di awal Premier League. Dua lawan sisa di bulan ini adalah Fenerbahce yang menjadi pemuncak klasemen sementara grup A Europa League dan Manchester City yang akan berjumpa di ajang EFL Cup.
Jadwal yang padat dan lawan yang berat menjadikan bulan Oktober ini menjadi periode sulit bagi Manchester United. Selain masih dalam misi menemukan konsistensi permainan secara kolektif, beberapa pemain juga masih berusaha untuk menampilkan kemampuan terbaik yang tersimpan dalam dirinya. Beberapa pemain tersebut adalah Paul Pogba, Scheiderlin dan Depay.
Namun, bila membahas mengenai performa pemain secara individual, nama Wayne Rooneylah yang beberapa waktu belakangan ini menjadi pusat perbincangan. Diawali dari buruknya performa Rooney saat melawan Watford - dimana ia terlihat tidak berusaha untuk mengawal pemain Watford sebelum proses gol Watford tercipta - Â banyak komentar negatif tentang Rooney bermunculan, baik dari netizen ataupun beberapa mantan pesepakbola profesional. Dipanggilnya Rooney tuk membela Inggris selama Kualifikasi Piala Dunia 2018 pekan lalu juga membuat kritikan mengenai dirinya semakin pedas saja.
Menyadari hal performa Wazza yang sedang tidak bagus, Mourinho langsung bereaksi. Selepas dimainkan sebagai starter menghadapi Watford, Mourinho langsung memarkirkan Rooney. Tercatat sang kapten mesti memainkan laga dari bangku cadangan ketika Man United melawan Leicester, Zorya dan Stoke City.
Periode sulit ini mungkin saja akan terus berlanjut bagi Wayne Rooney. Cemerlangnya performa Rashford dan kepercayaan tinggi dari Mourinho kepada Ibrahimovic bisa saja membuat posisi ujung tombak hanya akan dipercayakan pada mereka berdua dalam beberapa pekan ke depan. Sementara untuk posisi di lini tengah, permainan Herrera, Mata dan Pogba akhir - akhir ini masih lebih baik dibandingkan dengan Rooney. Tapi bukan berarti tidak ada harapan bagi Wayne Rooney.
Seandainya diturunkan oleh Mourinho, laga melawan Liverpool akan menjadi laga sarat motivasi bagi Rooney. Tumbuh besar sebagai Evertonian, Rooney tentunya selalu punya keinginan untuk mengalahkan Liverpool. Selain itu, laga ini tentunya ingin Rooney gunakan untuk membungkam kritikan yang sedang mengarah padanya. Kalapun tak dimainkan dari menit pertama dalam North West Derby, Rooney masih punya kesempatan karena di bulan Oktober ini pastinya Mourinho mau tak mau harus merotasi pemainnya.
Seperti apa yang dikatakan oleh Ryan Giggs, setiap pemain pasti memiliki periode - periode sulit dalam karirnya, termasuk Wayne Rooney. Saat ini semua bergantung pada Rooney. Segala pengalaman dan kemampuan yang dimilikinya akan menjadi kunci untuk melewati masa sulit ini ketika kesempatan itu tiba. Semoga Rooney mampu melalui periode sulit ini!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H