Tahun 2020 saya lewati dengan di luar prediksi dan rencana, tidak pernah terbayangkan sebelumya dalam 1 tahun bekerja pada 3 perusahaan, 3 lokasi dan 3 tim yang berbeda bahkan teman-teman kerja  menjuluki saya bukan 'kutu loncat' namun dengan mengolok saya sambil bercanda dengan julukan 'kutu terbang' yang kecepatan dan daya jelajah  lebih tinggi dibanding kutu loncat. Sebenar nya setiap pekerja pasti mengharapkan perusahaan atau tempat kerja yang ideal seperti kondisi keuangan perusahaan yang mapan, kondisi kerja yang nyaman dan jenjang karir yang aman namun dengan kondisi pandemi sekarang sangat sulit menemukan kondisi tempat usaha atau perusahaan yang ideal.
Kalau flashback ke belakang sepanjang tahun 2020 di mana saat masuk 1 perusahaan di awal januari semua berjalan lancar tanpa kendala namun memasuki bulan ke 4 atau april perusahaan terkena imbas pandemi dalam 3 bulan hanya membayar gaji karyawan level Staff dan Manager Up setiap bulan ya hanya 25% dari total gaji karena untuk mempertahankan cashflow perusahaan, semua karyawan yang terkena sistem cicilan gaji tetap berusaha kerja dan tidak ada yang menuntut kemana-mana karena memang kondisi financial perusahaan belum baik. Dengan sistem cicilan gaji yang berlangsung maka cash flow keuangan keluarga terganggu maka mulai banyak tebar-tebar CV berharap mendapatkan perusahaan yang lebih baik dan akhir juga di terima di salah satu perusahaan yang mapan secara financial gaji tepat waktu dan fasilitas cukup memadai. Setelah 3 bulan kerja di tempat baru mendapat tawaran kerja dengan tawaran jenjang karir dan gaji yang lebih baik dan akhir ya pindah lagi ke perusahaan tersebut.
Namun ada mungkin hal menarik yang terjadi saat wawancara dengan perusahaan terakhir di 2020, rekruter dan user melihat Curiculum Vitae saya yang banyak pindah-pindah perusahaan, mereka mempertanyakan hal itu dan menyuruh saya menjelaskan alasan-alasan pindah di setiap perusahaan dan terus terang pertanyaan ini yang sangat sulit untuk di jawab namun saya jelaskan semua hal yang terjadi secara jujur dan apa ada ya. Rekruter dan user mengapresiasi kejujuran saya karena menurut mereka ada beberapa  para pencari kerja memanipulasi CV dengan mengurangi perusahaan tempat mereka bekerja.
Ada satu hal yang menohok di hati saya disaat sesi terakhir user atau calon pimpinan saya memberikan saran atau semacam wejangan kepada saya dan mengatakan seorang pekerja atau planter harus berusaha 'Menetapkan Hati' jika sudah bekerja dikarenakan bagaimanapun kondisi perusahaan pasti ada yang tidak ideal bagi kita jika kita tidak 'menetapkan hati'. Bekerja merupakan bagian dari menetapkan hati berusaha iklas menjalankan semua kesulitan dan berusaha mencari solusi dengan cara yang berbeda agar kita naik level apalagi kondisi pandemi sekarang sangat bersyukur bagi yang bekerja walaupun dengan berbagai kesulitan yang ada.
Dengan berbagai pengalaman menjadi planter 15 tahun bekerja dan di 9 provinsi yang berbeda memang sudah seharusnya kita 'menetapkan hati' untuk bekerja di manapun berada sebagai  pekerja kita tidak bisa memaksakan kondisi ideal sesuai kemauan kita di setiap perusahaan pasti ada perbedaan dengan berbagai tekanan yang ada.
Saya sudah merasakan perusahaan yang hampir tidak ada masalah kondisi sosial namun bermasalah dengan sistem kerja dan audit, ada juga perusahaan tidak ada masalah dengan management dan sistem kerja namun bermasalah dengan kondisi sosial seperti pencurian, penutupan jalan dan kondisi sosial lain, ada perusahaan juga tidak terkendala management dan sosial namun terkendala masalah financial gaji tidak lancar, ada perusahaan yang semua lancar namun karir mandek atau tidak berkembang semua itu sudah pernah saya jalani dan rasakan, Inti ya dinikmati dan disyukuri pekerjaan yang ada jalani proses yang dengan hati yang iklash maka hasil dan keberkahan akan mengikuti.
Salam Planter
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H