Mohon tunggu...
Afrina Letti
Afrina Letti Mohon Tunggu... Guru - guru di SMA Negeri Unggul Dharmasraya

Hobby menulis, berenang dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dalam Kurikulum Merdeka

15 Oktober 2024   13:06 Diperbarui: 15 Oktober 2024   14:01 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kementerian Pendidikan yang sudah melukakan perubahan pada kurikulum dari waktu ke waktu. karena adanya perubahan kebutuhan hidup manusia. Maka pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah harusnya disesuaikan dengan konteks masa dimana anak akan hidup anti. 

Dalam pembelajaran kurikulum merdeka yang mengadakan pembelajaran berdeferensiasi sesuai dengan pendapat tokoh pendidikan Ki Hajar Dewantara. dalam mendidik anak disesuaikan dengan kodrat alam dan kodrat zaman.

salah satau pembeda yang paling nyata antara kurikulum merdeka dengan kurikulum sebelumnya adalah adanya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam Kurikulum Merdeka. 

Dalam pelaksanaannya P5 ini akan diikuti semua siswa dari fase A sampai fase F.  Semua mata pelajaran akan mengikuti P5 ini.

 idealnya, siswa akan sangat senang dengan adanya P5 ini karena siswa bisa langsung membuat karya berupa projek yang langsung bisa diterapkan dalam dunia nyata sesuai dengan tema-tema yang sudah ada dan disesuaikan dengan kearifan lokal sekolah. 

Tapi dalam implementasinya P5 ini masih menimbulkan problematika di sekolah terutama bagi siswa yang sesuai kodrat alam dan kodrat zamannya tidak mau bekerja sama dalam tim maupun tidak memiliki keinginan dalam belajar. 

Karena banyak wilayah di Indonesia yang siswa asal mau datang saja sekolah itu sudah lebih baik. 

Maka perlu kerja keras dari pihak sekolah agar terus berinovasi dalam P5 sehingga menarik minat siswa dan membuat mereka senang belajar. 

Masalah lainnya dalam implementasi P5 adalah jumlah jam guru karena sudah diakuinya koordinator P5 seharusnya kerja tim  guru menjadi lebih mudah. tapi masalahnya muncul ketika pelaksaan P5 ada sebaigaian sekolah yang melaksanakan sistem blok mingguan, bulanan, ada yang melaksanakan di jam tertentu setiap hari, dan ada juga ditentukan harinya dalam satu minggu. 

seperti apapun pelaksanaannya diperlukakn usaha maksimal dari sekolah agar pelaksanan P5 maksimal dan sesuai dengan kebutuhan siswa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun