Beberapa tahun belakangan, dalam dunia per-kulineran menyajikan berbagai fenomena viral. Salah satunya adalah makanan seblak. Makanan khas Sunda dengan cita rasa pedas yang menggugah selera makan dan memiliki berbagai variasi isi serta tampilannya. Dengan cita rasa rempah khasnya, saat ini seblak telah berhasil menarik banyak peminat serta penikmat, mulai dari kalangan anak muda hingga dewasa. Makanan yang berasal dari Bandung Jawa Barat ini awalnya hanya makanan jalanan yang sederhana. Hidangan ini terdiri dari kerupuk, telur, sayuran, sosis, dan potongan ayam yang dimasak dengan kuah pedas. Tetapi dengan perubahan zaman dan selera penikmatnya kini para penjual seblak banyak menyediakan level-level kepedasan yang dapat dipilih oleh konsumennya.Â
Masyarakat khususnya kaum muda memberikan tanggapan positif terhadap viralnya seblak. Salah satunya adalah Seblak Geboy, yang dimana seblak tersebut saat ini menjadi favorit para mahasiswa di Malang. Seblak yang berlokasi di Jl. Raya Candi II No.232, Karang Besuki, Kec. Sukun, Kota Malang ini menjadi favorit banyak mahasiswa karena harganya ramah dikantong mahasiswa dan rasanya pun enak. Selain itu, porsi yang disajikan memiliki isian yang melimpah.Â
Awal mula viral seblak geboy ini dari salah satu platform media sosial yaitu TikTok. Banyak sekali akun TikTok yang mereview terkait seblak geboy, salah satu tiktok yang mereview seblak geboy bernama Anggi Ravika. Dengan adanya review tersebut banyak sekali konsumen yang berbondong-bondong untuk menikmati cita rasa dari seblak geboy, konsumen dari seblak geboy ini rata-rata seorang mahasiswa. Karena harga yang yang ditawarkan sangat ramah di kantong pelajar, harga yang ditawarkan seblak geboy ini start from Rp 8.000 dengan toping yang sudah lengkap. Dengan viralnya seblak geboy tersebut membuat para konsumen rela mengantri hingga berjam-jam.Â
Hal ini dibuktikan ketika kami melakukan pengamatan dan wawancara kepada salah satu konsumen seblak geboy, yang berprofesi sebagai mahasiswa bernama Ardya "Saya mengetahui seblak geboy pertama kali dari media sosial tiktok, setelah saya lihat kok dekat dengan kos saya. Menurut saya seblak geboy ini memiliki citra rasa yang enak, namun berhubung saya tidak terlalu suka pedas jadi di lidah saya seblak ini terlalu pedas. Seblak ini menurut saya sangat worth it bagi kalangan mahasiswa, karena harganya yang tidak terlalu mahal. Antrinya sangat lama sekali, saya pernah beli pada jam 15.00 dan mendapatkan antrian 28. Oleh karena itu saya tinggal pergi ke kos dan saya balik lagi jam 17.00 tapi seblak saya belum juga matang, dan akhirnya saya menunggu kembali sekitar 10 menitan" ujarnya Minggu (30/10/2023)
Berdasarkan pernyataan tersebut dapat dilihat bahwa dengan adanya media sosial dapat menjangkau orang-orang dan menarik perhatian penggunanya. Dengan adanya review dari influencer atau pengguna tik tok dapat membuat orang penasaran yang akhirnya ikut mencoba dan ingin membuktikan review dari pengguna media sosial yang ia tonton. Berdasarkan pernyataan diatas untuk antrian seblak geboy setelah viral memakan waktu berjam-jam, namun keadaan ini tidak membuat konsumen enggan mengantri akan tetapi konsumen semakin tertarik untuk mencobanya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI