Hai,kawan? Aku kembali setelah berhari2 tiada mampu bergeming dr peraduan. Hanya putri kecilku yg selalu membuatku lebih baik. Perubahan besar pd diri suamiku telah membuatku hampir putus asa untuk mempertahankan rumah tangga yg baru 2 th terbina. Aku nggak tau kepada siapa bisa berbagi duka. Lewat tulisan jg masih bingung apa yg bisa kutulis. Aku berpikir mungkin atau pastinya semua jg akan bosan membaca tulisanku yg hanya berisi curahan hatiku. Hanya cerita sedih yg kurasakan.
Aku ingin menulis surat kepada dunia, biar semua tau, karena aku bosan nulis surat buat suamiku dan tiada berbalas. Hanya sesekali aku dengar suara suamiku, ingin kubanting aja hpku karena capek aku menunggu wajah suamiku yg biasanya muncul di layar hp kala dia tlp aku. Kalau dulu, bisa berkali2 dalam sehari dia telpon aku, kini bisa berhari2 sama sekali tiada beritanya.
Ya.. ALLAH, ampuni aku jika aku mulai nggak tahan dg semua ini. Ampuni aku jk suatu hari aku mengambil keputusan yg tak Engkau sukai. Ma'afkan aku jk nggak bisa mempertahankan rumh tangga ini sampai th ke3. Aku nggak mampu berjuang seorang diri, aku yg mati2an menahan semua perih sedangkan suamiku, tiada support sama sekali.
Begitukah laki2? Aku tau jawabannya, nggak semua. Kawan kompasiana, ma'afkan aku yg blm pernah sekalipun menulis sesuatu yg ceria.Mendung yg msh begitu tebal menyelimuti hati dan perasaanku yg entah sampai kpn akan bertahan disana. WALLAHHU A"LAM.
Kiranya cukup untuk hari ini, disinilah diaryku, tempat aku berbagi perasa'an.
anisha- semarang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H