Di perairan Maluku Tengah,di bawah dagu kawasan Kepala Burung,kita kini  berada di Banda Naira. Selain terkenal sebagai penghasil rempah kualitas wahid pada zaman kolonial,kepulauan Banda juga menyimpan kekayaan laut  yang melimpah ruah.Â
Bercerita tentang Banda dan ikan bakarnya,tak 'sah' kalau tidak menyebut nama Lukman Alibaba, tour guide lokal yang juga pengelola sebuah penginapan. Karena dialah yang memperkenalkan lidah saya dengan keeksotisan dan keagungan rasa ikan bakar Banda.Â
Ikan bakar ala Lukman berbumbu sangat sederhana (atau malah tidak  pakai bumbu sama sekali?). Satu-satunya bumbu yang saya curigai ia  balurkan ke ikan bakar tersebut adalah garam,atau ia hanya memakai air  laut belaka. Namun soal rasa,begitu mencicipi daging ikan yang begitu  manis,saya langsung percaya bahwa surga juga ada di ujung lidah.Â
Rahasianya tentu saja ikan yang digunakan: segar dan perairan tempat ia hidup pun masih bersih.Â
3. Kerapu Bakar di Palu
Hanya setengah isapan rokok dari Jembatan Palu V yang ikonik itu,Anda  akan menjumpai sebuah warung sederhana di pinggir jalan sebelah kiri  dari arah kota menuju Donggala. Saya lupa nama warungnya. Yang masih  saya ingat,ada display ikan segar di depan pintu masuk. Anda bisa  memilih jenis ikan yang Anda inginkan dan mau dimasak apa.Â
Saya  meminta menu andalan di sana,dan si ibu pemilik warung menawarkan kerapu  bakar. Ikan yang hanya akan diolah saat kita memesan menjadikan ikan di  sini terasa masih terjaga kesegerannya sampai ke dalam perut.Â
Ikan bakar di sini disajikan bersama kuah sup yang terdiri dari potongan  sayuran seperti tomat dan wortel. Bumbunya pun cukup sederhana. Rasa asam dari jeruk nipis cukup mendominasi. Untuk yang suka pedas,disajikan  dua macam sambel: dabu-dabu dan sambel ulek.Â
4. Ikan Lais Goreng Banjarmasin
Terletak di kawasan Banjarbaru,tak jauh dari Bandara Syamsudin Noor,di  jalan menuju Martapura,ada sebuah rumah makan yang menyajikan aneka menu  ikan. Namanya RM Berkat. Ikan-ikan yang disajikan di sini beragam,mulai  dari patin,puyu,baung,lais,dsb.Â
Ikan lais dimasak dengan cara  digoreng hingga renyah. Bumbunya hanya garam dan sedikit merica. Begitu  digigit,manis daging akan bercampur dengan gurihnya kulit ikan yang  menciptakan sensasi makan 'kriuk-kriuk',hingga Anda tak sadar telah  menghabisan beberapa ekor ikan lais. Dihidangkan bersama sambel ulek  dalam cobek dan sayur pucuk perancis (singkong),ikan lais goreng akan  tetap menjadi favorit saya.Â