Bagi seorang anak lingkungan terdekat bagi mereka adalah keluarganya, terutama orang tuanya, yang secara otomatis semua tingkah laku atau perbuatan di dalam lingkungan anak akan di tiru, karena anak adalah peniru yang ulung, dan semuanya akan terekam dalam otak anak tersebut.Â
Lantas bagaimana dengan orang tua yang menerapkan pola asuh yang tidak pada tempatnya, dan pola asuh yang seperti apa yang sebaiknya di berikan kepada anak ?
 Dalam sebuah jurnal yang di tulis oleh (Yaa Bunayya 2019 dkk). Di (Sulistiani, 2009:60). Perkembangan pada anak usia dini atau yang disebut dengan "The Golden Age", yang artinya perkembangan pada usia inilah yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan pada periode berikutnya hingga anak berada pada masa dewasa.
Di jurnal tertera mengenai anak yang berada di usia dini memiliki perkembangan yang baik dan perkembangan tersebut dapat berpengaruh Ketika anak sudah mulai dewasa.
Dari pernyataan tersebut dapat di lihat tentang apa yang anak dapatkan di masa kecilnya maka pengaruhnya tersebut akan melekan dalam jangka yang Panjang maka dari itu perlunya sebuah pola asuh yang baik di lingkungan anak ataupun dari orangtuanya langsung. Sebagian besar orang tua menyadari adanya hubungan perilaku sosial sangat erat dengan pengaruh pola asuh dalam orang tua.
Dalam merapat dan mendidik anak terdapat macam-macam pola asuh Menurut Hurlock (1999), pola asuh orang tua dibedakan atas:
1.Pola Asuh OtoriterÂ
Yaitu pola asuh yang mendasarkan pada aturan yang berlaku dan memaksa anak untuk bersikap dan bertingkah laku sesuai dengan keinginan orang tua.
2.Pola Asuh Demokratis
Pola asuh yang ditandai sikap orang tua yang mau menerima, responsive dan semangat memperhatikan kebutuhan anak dengan disertai pembatasan yang terkontrol.
3.Pola Asuh Permisif