Mohon tunggu...
AFRILLIANY
AFRILLIANY Mohon Tunggu... Mahasiswa - Afril

Sebagian artikel ada yang di buat oleh kelompok

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perubahan Kurikulum dari KTSP ke Kurikulum 2013

1 Maret 2022   22:07 Diperbarui: 1 Maret 2022   22:31 26854
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kurikulum mempunyai peran yang sangat signifikan dalam dunia pendidikan. Kurikulum diibaratkan sebagai jantungnya dari sebuah pendidikan, bahkan kurikulum memegang kedudukan dalam dunia pendidikan, bagian ini berkaitan dengan penentuan arah, isi dan proses pendidikan. Kurikulum menyangkut perencana dan pelaksana pendidikan baik dalam lingkup kelas sekolah maupun daerah di wilayah nasional.

Sesuatu yang tidak asing lagi di Indonesia yang sudah beberapa kali diadakannya sebuah perubahan dan perbaikan kurikulum yang tujuannya sudah tentu untuk menyesuaikan dengan perkembangan dan kemajuan zaman. Perubahan kurikulum juga didasari pada kesadaran bahwa perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan di masyarakat berbangsa maupun bernegara, di Indonesia juga tidak terlepas dari pengaruh perubahan global, maupun perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, beserta dengan seni dan budaya. Perubahan yang dilakukan ini menuntut sebuah perbaikan dari sistem pendidikan nasional, yang termasuk dalam penyempurnaan kurikulum untuk mewujudkan masyarakat yang mampu bersaing dan menyesuaikan diri dengan perubahan ataupun perkembangan zaman.

Perubahan kurikulum selain untuk menjawab tantangan zaman yang terus berubah ubah dan agar peserta didik mampu bersaing di masa yang akan datang, alasan lain dilakukannya sebuah perubahan ini karena kurikulum yang sebelumnya dianggap memberatkan peserta didik dengan banyaknya materi pelajaran yang harus dipelajari sehingga mengakibatkan peserta didik merasa terbebani dengan itu.

KTSP yang memberikan keleluasaan terhadap guru untuk membuat sebuah kurikulum secara mandiri maupun secara individu ternyata tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, karena seperti yang diketahui tidak semua guru memiliki ataupun dibekali profesionalisme untuk membuat sebuah kurikulum. Keadaan yang terjadi malah guru hanya bisa mengadopsi dari kurikulum yang sudah ada. Maka dari itu kurikulum yang diperbaharui ini dirancang oleh pemerintah dan dari pihak sekolah dan guru tinggal merealisasikan saja dari pola yang sudah dimasukkan dalam struktur kurikulum untuk masing-masing jenjang tersebut.

Hal tersebut melatarbelakangi perubahannya KTSP menjadi kurikulum berbasis karakter yaitu kurikulum 2013. Pada akhirnya, komitmen pendidikan budaya dan sifat bangsa harus dikembangkan dengan cara terbaik. Sebagai proses berbudaya dari klaim dengan yang disebutkan di atas, kurikulum 2013 yang disempurnakan yang merupakan peningkatan kurikulum dulu.

Alasan lain perubahan kurikulum dari KTSP menjadi Kurikulum 2013 yaitu karena tantangan masa depan juga kompetensi masa depan (Kemendikbud, 2014). Beberapa tantangan masa depan diantaranya yaitu, globalisasi, masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi informasi, konvergensi ilmu dan teknologi, ekonomi berbasis pengetahuan, kebangkitan industri kreatif dan budaya, pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains, mutu, investasi dan transformasi pada sektor pendidikan.

Kompetensi masa depan yang dimaksud antara lain yaitu kemampuan berkomunikasi, kemampuan berpikir jernih dan kritis, kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan, kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab, kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda, kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal, memiliki minat luas dalam kehidupan, memiliki kesiapan untuk bekerja, memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya, memiliki rasa tanggungjawab terhadap lingkungan

Perubahan kurikulum KTSP ke Kurikulum 2013 ini memberikan perubahan dalam sistem serta proses pembelajaran di tiap sekolah. Pada kurikulum 2013 ini menekankan kepada peserta didik agar mampu lebih baik dalam berobservasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan yang diperoleh siswa selama materi pembelajaran. Sedangkan kurikulum KTSP siswa diberikan materi oleh guru secara terus menerus yang mana membuat peserta didik menjadi kurang aktif dan tidak memiliki pemikiran kritis. Perubahan kurikulum ini juga menjadi suatu persiapan untuk peserta didik dalam menghadapi perkembangan zaman yang begitu cepat sehingga peserta didik dapat bersaing di masa yang akan datang. Selain permasalahan-permasalahan sebelumnya, masih banyak hal yang mendasari perubahan kurikulum KTSP ke Kurikulum 2013, salah satunya pada KTSP belum peka dan tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun global (Anwar, 2014).

Perubahan ini dapat memberikan dampak positif ataupun negatif bagi guru, siswa, maupun orang tua. Masih banyak terdapat guru yang memiliki kesulitan dalam proses implementasi kurikulum 2013, seperti yang dikemukakan oleh Agung Nugroho guru pada SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar:

"Kendala-kendala yang dihadapi guru khususnya dalam pengolahan raport kurikulum 2013 itu terdapat pada bagian penyajian penilaian, dalam mengolah angka menjadi deskriptif dan juga sistem memasukan nilai yang masih manual sedangkan terdapat banyak aspek yang harus dinilai, kemudian pengelolaan raport kurikulum 2013 cukup rumit karena harus memasukan nilai ke leger, sehingga waktu yang dibutuhkan untuk mengolah raport untuk mengolah raport sangatlah kurang." (Wibowo, 2018).

Selain itu, pada kurikulum 2013 ini pada poin mengurangi mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik, namun jam pelajarannya bertambah. Hal tersebut, membuat peserta didik akan merasa bosan dan menurunnya konsentrasi karena lama jam pelajaran sekolah. Di sisi lain, pengurangan mata pelajaran bisa membuat peserta didik lebih fokus dalam mempelajari mata pelajaran yang sedang ditempuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun