Mohon tunggu...
AFRILLIANY
AFRILLIANY Mohon Tunggu... Mahasiswa - Afril

Sebagian artikel ada yang di buat oleh kelompok

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perubahan Kurikulum dari KTSP ke Kurikulum 2013

1 Maret 2022   22:07 Diperbarui: 1 Maret 2022   22:31 26854
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Salah satu perubahan yang menonjol pada KTSP dibanding dengan kurikulum sebelumnya adalah KTSP bersifat desentralistik. Artinya, segala tata aturan yang dicantumkan dalam kurikulum, yang sebelumnya dirancang dan di tetapkan oleh pemerintah pusat. Terdapat alasan mengapa KTSP di ganti menjadi kurikulum 2013, alasan dilakukannya perubahan kurikulum adalah kurikulum sebelumnya dianggap memberatkan peserta didik. Terlalu banyak materi pelajaran yang harus dipelajari oleh peserta didik, sehingga membuat terbebani. Perubahan kurikulum ini juga melihat kondisi yang ada selama beberapa tahun ini. Pelaksanaan penyusunan kurikulum 2013 adalah bagian dari melanjutkan pengembangan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencangkup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.

Berbeda dengan KTSP, rancangan kurikulum 2013 bersifat sentralistik, dimana pemerintah pusat dan daerah memiliki kendali kualitas dalam pelaksanan kurikulum di tingkat satuan pendidikan. Tujuan dari kurikulum 2013 adalah mempersiapkan manusia indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Oleh karena itu inti dari perubahan KTSP ke kurikulum 2013 adalah adanya upaya penyederhanaan, dan tematik- integratif. Kurikulum 2013 disiapkan untuk mencetak generasi yang siap di dalam menghadapi masa depan.

Permasalahan yang terjadi dalam Kurikulum 2013 ini memanglah belum terlalu banyak di tindak lanjuti. Banyak permasalahan terjadi di awal awal pelaksanaan nya di tuding sebagai bentuk culture shock dan diperlukan waktu pembiasaan dalam pelaksanaan nya. Permasalahan yang muncul banyak disebabkan adanya kegagal pemahaman dalam pengimplementasian oleh pendidik, kemampuan mengajar guru diharapkan pula senantiasa ditingkatkan atau dengan kata lain guru harus tumbuh dalam jabatan.

            Pendidik dituntut memiliki sejumlah kompetensi sebagaimana dalam Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompentensi Guru dengan Rahmat Tuhan yang Maha Esa. Namun, dilihat dari pelaksanaanya, kemampuan pendidik berjalan relatif tetap. Permasalahan yang muncul di lapangan misalnya terkait dengan kompetensi pendidik, dimana pendidik dituntut untuk dapat menguasai penggunaan teknologi berbasis komputer dan alat komunikasi. Berdasarkan hasil uji kompetensi guru, banyak guru yang tidak lulus uji kompetensi yang antara lain penyebabnya guru tidak bisa mengoperasikan komputer.

            Hal yang jadi permasalahan ini haruslah didorong dengan adanya campur tangan dari pihak pemerintah sebagai induk dari pendidikan yang dijalankan di Indonesia, bila permasalahan yang terjadi dalam kurikulum 2013 banyak disebabkan oleh kegagalan dalam implementasinya karena pendidik terlalu terbiasa dengan pendidikan secara tradisional dan konvensional, maka diharapkan adanya bentuk dorongan yang perlunya salah satunya dengan bentuk supervisi kepada pendidik. Tentunya hal ini diharapkan sebagai solusi dari permasalahan yang muncul dari pendidik di dalam Implementasi Kurikulum 2013.

Perubahan kurikulum dari kurikulum KTSP ke kurikulum 2013 bertujuan untuk meringankan beban belajar peserta didik. Selain itu, perubahan dilakukan guna mempersiapkan peserta didik agar mampu bersaing di masa yang akan datang dengan mempunyai kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan zaman. Adapun perbedaan antara kurikulum KTSP dengan kurikulum 2013 yaitu pada kurikulum 2013 lebih menekankan kepada keaktifan peserta didik dalam pembelajaran sehingga peserta didik lebih peka terhadap perubahan sosial yang terjadi. Namun kendala dari kurikulum 2013 yang dihadapi guru adalah pengelolaan rapot yang rumit dan membutuhkan waktu yang lumayan lama. Dalam hal ini, diperlukan peran pemerintah untuk melakukan sosialisasi kepada para pendidik agar para pendidik mempunyai kompetensinya sehinnga dapat mengoprasikan komputer. Singkatnya, perubahan kurikulum ini adalah upaya dalam penyederhanaan dan tematik-integratid demi mempersiapkan generasi yang siap menghadapi masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun